Romantis itu perlu. Terlebih di dalam membina cinta. Ada masa-masa di mana jiwa ini merindukan sentuhan lembut. Kata-kata nan indah membuat rasa cinta tumbuh dan bersemi.
Untuk para pecinta, kami sajikan pantun cinta sejati. Berisikan tentang rindu yang mendera. Tentang kasih sayang yang membuat jiwa melayang. Dan tentang pengorbanan, penantian, dan kesetiaan yang membangun cinta sejati.
Cinta sejati tidak diumbar. Kadang ia hanya tertanam di lubuk sana. Sama-sama menahan rindu dan cinta. Hanya diperdengarkan lewat doa.
Karena sesungguhnya cinta sejati adalah cinta yang membawa dua insan menuju puncak kebahagiaan. Bukan hanya bahagia di sini. Melainkan bahagia hingga kehidupan abadi nanti.
Jika cinta hanya berhiaskan nafsu, senangnya hanya sebentar. Bahagianya hanya bayang-bayang.
Oleh karena mintalah kemudahan kepada-Nya untuk membangun cinta yang diridhai. Dimana seorang lelaki sanggup berkorban demi kebahagiaan wanitanya.
Dan wanita bersedia rendah hati demi kesuksesan lelakinya. Ketika semuanya berpadu, dengan rahmat-Nya, rumah tangga damai tentram dan bahagia menjadi kenyataan.
Satu titik dua koma,
Beli baju berenda-renda.
Jatuh cinta di pandangan pertama,
Cinta murni terbit di dada.
Makan siang dengan tekwan,
Tekwan bunda enak rasanya.
Wajah rupawan sangat menawan,
Akhlaknya mulia baik hatinya.
Walau pahit rasanya jamu,
Kalau diminum banyak khasiatnya.
Ingin rasanya menjadi pendamping dirimu,
Hidup bahagia selama-lamanya.
Sungguh indah istana raja,
Dihiasi emas dan permata.
Rela kukorbankan apa saja,
Asalkan mendapat dirimu cinta.
Mi bihun putih warnanya,
Daun jambu alangkah segarnya.
Walau bertahun-tahun lamanya,
Akan kutunggu dengan setia.
Senja sendu hujanpun basah,
Pergi ke pasar hari selasa.
Menahan rindu berat rasanya,
Berpisah denganmu mana bisa.
Jarum emas di dalam peti,
Jerami kering dalam pedati.
Cinta ini cinta sejati,
Kan kubawa hingga mati.
Dzikir pagi jangan dilupa,
Dzikir petang harus dibaca.
Sepi hati ini jika tak berjumpa,
Kehadiranmu membawa bahagia.
Kota Mekah jadi kenangan,
Beribadah suatu kenikmatan.
Senyumanmu begitu menenangkan,
Jelas hatiku amat tertawan.
Anak kecil bersih hatinya,
Jauh mereka dari dosa.
Menatapmu membuatku bahagia,
Moga-moga bisa hidup bersama.
Kalau membeli kayu meranti,
Jangan dicampur kayu cemara.
Lamaran kutunggu pinangan kunanti,
Sungguh diriku dimabuk asmara.
Tahun depan hendak ke Arab,
Membeli korma dengan celak.
Siang kuharap malam kuharap,
moga kau jadi jodohku kelak.
Pohon hutan dibuat kursi,
Kayu jati menjadi ukiran.
Diriku dan dirimu amat serasi,
jika bersanding di pelaminan.
Kabut tipis turun melayah,
Bunga mawar mulai merekah.
Tidak kuharap banyak hadiah,
Hanya ingin akad nikah.
Beli empat mendapat lima,
Hati senang wajah berseri.
Ingin menjadi orang pertama,
Yang kau lihat di pagi hari.
Kalung indah diberi liontin,
Dipakai boleh dilepas jangan.
Duduk bahagia jadi pengantin,
Sayang masih di angan-angan.
Orang sembahyang tenang hati,
Jiwanya tentram rasa bahagia.
Datanglah wahai kekasih,
Pinang diriku jangan ditunda.
Panas api sangat membara,
Buah pisang dimakan kera.
Jauh badan amat sengsara,
Sebab rindu mendera-dera.
Padi ditanam datanglah hama,
Bangau terbang turun ke rawa.
Rindu segera hidup bersama,
Agar cinta tercurah semua.
Pergi ke kota jalannya rata,
Siapkan uang untuk berbelanja.
Bila boleh aku meminta,
Ingin kupinta jiwa yang setia.
Di toko online membeli baju,
Beli satu berwarna biru.
Tentang rindu begitu syahdu,
Kapan datangnya masa untuk bertemu.
Mata bukan sembarang mata,
Mata jiwa mata hati.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta sejati sampai mati.
Dengan emas cincin disepuh,
Lihatlah dulu dengan teliti.
Walau jauh kan kutempuh,
Demi mendapatkan pujaan hati.
Kenapa api berkobar-kobar?
Dengan jerami api bertemu.
Kenapa hati berdebar-debar?
Setiap dekat denganmu.
Kenapa lari terburu-buru,
Berlomba kancil dengan si buta.
Kenapa di hati ada cemburu,
Itulah tanda di hati ada cinta.
Kenapa tumbuh pohon randu?
Agar diambil buah kapuknya.
Jika jauh kenapa ada rindu?
Itulah tanda ingin bersama.
Dalam rawa hanya seribu,
Hangatkan badan dekat tungku.
Dalam doa kusebut namamu,
Moga kau jadi imamku.
Bukan emas bukan permata,
Nilai manusia dalam keimanan.
Betapa indahnya dua cinta,
Jika disatukan dalam pernikahan.
Lama-lama duduk bersendu,
Perahu sampan lupa dibawa.
Sama-sama menanggung rindu,
hanya disimpan di dalam doa.
Mangga gincu mangga kueni,
Jatuh satu ke dalam kolam.
Kan kutabahkan hati ini,
Saat melewati masa-masa suram.
Jangan takut kepada hantu,
Berlindung padanya dengan berdoa.
Kutemani dirimu sepanjang waktu,
Saat susah ataupun saat bahagia.
Pancing dikait jala ditebar,
Ikan gabus merasa gusar.
Saat engkau semakin sabar,
Kasih sayang ini semakin besar.
Tidur nyenyak beralas koran,
Mimpi indah sepanjang malam.
Melihatmu banyak berkorban,
Cintaku padamu semakin dalam.
Untuk para pecinta, kami sajikan pantun cinta sejati. Berisikan tentang rindu yang mendera. Tentang kasih sayang yang membuat jiwa melayang. Dan tentang pengorbanan, penantian, dan kesetiaan yang membangun cinta sejati.
Cinta sejati tidak diumbar. Kadang ia hanya tertanam di lubuk sana. Sama-sama menahan rindu dan cinta. Hanya diperdengarkan lewat doa.
Karena sesungguhnya cinta sejati adalah cinta yang membawa dua insan menuju puncak kebahagiaan. Bukan hanya bahagia di sini. Melainkan bahagia hingga kehidupan abadi nanti.
Jika cinta hanya berhiaskan nafsu, senangnya hanya sebentar. Bahagianya hanya bayang-bayang.
Oleh karena mintalah kemudahan kepada-Nya untuk membangun cinta yang diridhai. Dimana seorang lelaki sanggup berkorban demi kebahagiaan wanitanya.
Dan wanita bersedia rendah hati demi kesuksesan lelakinya. Ketika semuanya berpadu, dengan rahmat-Nya, rumah tangga damai tentram dan bahagia menjadi kenyataan.
PANTUN CINTA SEJATI
Satu titik dua koma,
Beli baju berenda-renda.
Jatuh cinta di pandangan pertama,
Cinta murni terbit di dada.
Makan siang dengan tekwan,
Tekwan bunda enak rasanya.
Wajah rupawan sangat menawan,
Akhlaknya mulia baik hatinya.
Walau pahit rasanya jamu,
Kalau diminum banyak khasiatnya.
Ingin rasanya menjadi pendamping dirimu,
Hidup bahagia selama-lamanya.
Sungguh indah istana raja,
Dihiasi emas dan permata.
Rela kukorbankan apa saja,
Asalkan mendapat dirimu cinta.
Mi bihun putih warnanya,
Daun jambu alangkah segarnya.
Walau bertahun-tahun lamanya,
Akan kutunggu dengan setia.
Senja sendu hujanpun basah,
Pergi ke pasar hari selasa.
Menahan rindu berat rasanya,
Berpisah denganmu mana bisa.
Jarum emas di dalam peti,
Jerami kering dalam pedati.
Cinta ini cinta sejati,
Kan kubawa hingga mati.
Dzikir pagi jangan dilupa,
Dzikir petang harus dibaca.
Sepi hati ini jika tak berjumpa,
Kehadiranmu membawa bahagia.
Kota Mekah jadi kenangan,
Beribadah suatu kenikmatan.
Senyumanmu begitu menenangkan,
Jelas hatiku amat tertawan.
Anak kecil bersih hatinya,
Jauh mereka dari dosa.
Menatapmu membuatku bahagia,
Moga-moga bisa hidup bersama.
Kalau membeli kayu meranti,
Jangan dicampur kayu cemara.
Lamaran kutunggu pinangan kunanti,
Sungguh diriku dimabuk asmara.
MOGA KAU JODOHKU
Tahun depan hendak ke Arab,
Membeli korma dengan celak.
Siang kuharap malam kuharap,
moga kau jadi jodohku kelak.
Pohon hutan dibuat kursi,
Kayu jati menjadi ukiran.
Diriku dan dirimu amat serasi,
jika bersanding di pelaminan.
Kabut tipis turun melayah,
Bunga mawar mulai merekah.
Tidak kuharap banyak hadiah,
Hanya ingin akad nikah.
Beli empat mendapat lima,
Hati senang wajah berseri.
Ingin menjadi orang pertama,
Yang kau lihat di pagi hari.
Kalung indah diberi liontin,
Dipakai boleh dilepas jangan.
Duduk bahagia jadi pengantin,
Sayang masih di angan-angan.
Orang sembahyang tenang hati,
Jiwanya tentram rasa bahagia.
Datanglah wahai kekasih,
Pinang diriku jangan ditunda.
PANTUN TENTANG RINDU
Panas api sangat membara,
Buah pisang dimakan kera.
Jauh badan amat sengsara,
Sebab rindu mendera-dera.
Padi ditanam datanglah hama,
Bangau terbang turun ke rawa.
Rindu segera hidup bersama,
Agar cinta tercurah semua.
Pergi ke kota jalannya rata,
Siapkan uang untuk berbelanja.
Bila boleh aku meminta,
Ingin kupinta jiwa yang setia.
Di toko online membeli baju,
Beli satu berwarna biru.
Tentang rindu begitu syahdu,
Kapan datangnya masa untuk bertemu.
PANTUN ROMANTIS DALAM CINTA
Mata bukan sembarang mata,
Mata jiwa mata hati.
Cinta bukan sembarang cinta,
Cinta sejati sampai mati.
Dengan emas cincin disepuh,
Lihatlah dulu dengan teliti.
Walau jauh kan kutempuh,
Demi mendapatkan pujaan hati.
Kenapa api berkobar-kobar?
Dengan jerami api bertemu.
Kenapa hati berdebar-debar?
Setiap dekat denganmu.
Kenapa lari terburu-buru,
Berlomba kancil dengan si buta.
Kenapa di hati ada cemburu,
Itulah tanda di hati ada cinta.
Kenapa tumbuh pohon randu?
Agar diambil buah kapuknya.
Jika jauh kenapa ada rindu?
Itulah tanda ingin bersama.
PANTUN KASIH SAYANG INI UNTUKMU
Dalam rawa hanya seribu,
Hangatkan badan dekat tungku.
Dalam doa kusebut namamu,
Moga kau jadi imamku.
Bukan emas bukan permata,
Nilai manusia dalam keimanan.
Betapa indahnya dua cinta,
Jika disatukan dalam pernikahan.
Lama-lama duduk bersendu,
Perahu sampan lupa dibawa.
Sama-sama menanggung rindu,
hanya disimpan di dalam doa.
Mangga gincu mangga kueni,
Jatuh satu ke dalam kolam.
Kan kutabahkan hati ini,
Saat melewati masa-masa suram.
Jangan takut kepada hantu,
Berlindung padanya dengan berdoa.
Kutemani dirimu sepanjang waktu,
Saat susah ataupun saat bahagia.
Pancing dikait jala ditebar,
Ikan gabus merasa gusar.
Saat engkau semakin sabar,
Kasih sayang ini semakin besar.
Tidur nyenyak beralas koran,
Mimpi indah sepanjang malam.
Melihatmu banyak berkorban,
Cintaku padamu semakin dalam.