Pantun Cinta Kasih Sayang Yang Romantis

Apa yang dimaksud dengan pantun cinta? Pantun cinta adalah sejenis pantun yang isinya menggambarkan hal ihwal percintaan. Seperti rindu, kasih sayang, kecewa, sakit hati, pernikahan, dan semacamnya.

Kali ini kami coba sajikan untuk Anda semua berbagai macam pantun cinta. Semoga dengan banyaknya bait-bait pantun ini, Anda bisa memilih darinya.

Dan semua pantun yang kami tulis di sini, merupakan hasil karya sendiri. Sehingga semua pantun cinta ini merupakan pantun-pantun yang baru.

PANTUN CINTA YANG ROMANTIS


Apa tanda hari tlah siang?
Matahari jadi pancaran.
Apa tanda hati yang sayang?
Untuk kekasih sedia berkorban.

Apa tanda datang kereta?
Dari jauh terdengar suara.
Apa tanda hati yang cinta?
Ada rindu di dalam dada.

Pohon beringin tumbuh di bumi
Tumbuh satu pohon kemangi
Cinta ini makin bersemi
Semakin harum dan mewangi

Kenapa tupai ambil kelapa?
Untuk dimakan di kala senja.
Kenapa hati ini cinta,
Karena engkau begitu menggoda.

Indah nian kelopak mayang,
Duduk sendiri di tepi sawah.
Cinta tanpa kasih sayang,
Bagai pohon tak berbuah.

kumpulan pantun cinta dan kasih sayang yang romantis.

KASIH SAYANG UNTUKMU


Memandang langit sejauh mata,
Kaki tersandung dekat pedati.
Kemarin aku jatuh cinta,
Kepadamu cantik pujaan hati.

Naik perahu ke Tanjung Pinang,
Awan hitam terus membayang.
Cintaku tak pernah berkurang,
Kepadamu semakin sayang.

Ambil satu buah kemumu,
Papan gelam menancap paku.
Rela begini karena dirimu,
Agar kau bahagia bersamaku.

Makan rumput si anak sapi,
Kancil bermain di tepian.
Hati akan selalu sepi,
Bila kekasih tak perhatian.

benang menjulur tolong tarikan,
untuk bermain layang-layang.
Kepadamu aku berikan,
Berjuta-juta kasih sayang.

SEBAIT PANTUN CINTA 


Untuk apa lemari kaca
Kalau tidak diisi kain
Untuk apa bermain cinta
Kalau hatimu milik orang lain.

Walau banyak burung gelatik,
Hanya satu terbang melayang.
Walau banyak wanita cantik,
Hanya kamu yang kusayang.

Dari mana datangnya lintah,
Dari sawah turun ke kali.
Dari mana datangnya cinta,
Dari mata turun ke hati.

SAYANG SAYANG SERIBU KALI SAYANG


Jika haus carilah minum,
Ujung baju bagus dikulum.
Wajah cantik bibirnya ranum,
Mempesona saat tersenyum.

Beli arang di Tanjung Nangka,
Layang-layang putus talinya.
Banyak orang mengharapkan dia,
Sayang sayang sudah ada yang punya.

Kukira belibis ternyata kuda,
Amat lamban si kura-kura.
Kukira gadis ternyata janda,
Karena cantiknya tak kira-kira.

Seloyang nampan berisi cuka,
Bunga mawar warnanya merah.
Lelaki tampan banyak yang suka,
Sayang pelitnya dipelihara.

Suara kuda berderap-derap,
Angin bertiup matilah lilih.
Siang malam kuharap-harap,
Sayang sayang memilih yang lain.

PANTUN KARENA CINTA


Seberangi sungai dengan rakit,
Rakit dari bambu tua.
Sakit hati memanglah sakit,
Karena cinta ditahan jua.

Basah ikan basah sumur,
Pagi hari sarapan ketan.
Susah makan susah tidur,
Karena cinta kuruslah badan.

Kilau sauh jauh di sana,
Perahu kecil runcing ujungnya.
Walau jauh ditempuh jua,
Karena cinta kuatlah jiwa.

PANTUN CINTA SEJATI


Bangau jatuh di belantara,
Sayap patah di ujungnya.
Kalau jauh hati sengsara,
Ingat si dia yang di sana.

Buah pepaya di negeri Cempa,
Minum selasih memandang rusa.
Ingin rasanya segera berjumpa,
Memadu kasih sepanjang masa.

Naik biduk naik kereta,
Ke istana bertemu raja.
Duduk berdua sambil cerita,
Sayang hanya di angan-angan saja.

Titik koma si kunang-kunang,
Benang putus karena layangan.
Cinta lama terkenang-kenang,
Sayang hanya dalam bayangan.

Wangi harum mangga kueni,
Hujan turun sudah berhenti.
Biar kutabahkan hati ini,
Yang kucinta tetap kunanti.

Cicak merayap ke atas dinding,
Jatuh pula ke kain satin.
Moga kelak duduk bersanding,
Di pelaminan menjadi pengantin.

Turun ke kali berpagi-pagi,
Batu permata aduh indahnya.
Putus tali bisa disambung lagi,
Putus cinta sakit rasanya.

Tanah kering tak ada hujan,
Air segar dalam tempayan.
Mari beriring kita berjalan,
Menuju masa depan penuh impian.

Dimana sikat dibuatkan,
Disitu bersih diperhatikan.
Dimana akad diucapkan,
Disitu janji ditunaikan.

Pergi ke kota esok lusa,
Bawa tomat alangkah merahnya.
Baik berdoa kepada Yang Kuasa,
Kita pohonkan rahmat berkah-Nya.

Padi disemai batu berongga,
Selat Malaka banyak perahunya.
Rukun damai di rumah tangga,
Amal ibadat jadi tiangnya.

Kain kotor hendak dibasuh,
Kering satu di peraduan.
Aku jauh engkaupun jauh,
Kalau rindu hanya teleponan.

Petang datang langsung mandi,
Padi di sawah banyak yang hampa.
Berat sungguh menanggung budi
Seribu tahun tiada lupa.


Baca Juga

Related Posts