Pantun Nasehat Orang Tua

Pantun orang tua berikut ini merupakan bagian dari pantun nasehat.

Semua kita perlu nasehat. Karena dengan nasehat kita bisa mendapatkan banyak pelajaran.

Oleh karena itu di sini sudah banyak sekali kumpulan dan contoh pantun-pantun nasehat.

Mulai dari nasehat agama sampai nasehat mengenai pendidikan.

Nah,

Sebelum itu mari kita buat dulu pantun nasehat orang tua.

Belajar ya.

Pantun Orang Tua Untuk Anak

Dengarkan nasehat orang tua. Mereka sudah banyak pengalaman hidup. Sedangkan yang muda masih kurang pengalaman.

Pagi-pagi makan ketupat,
Satu piring habis delapan.
Carilah ilmu sampai dapat,
Jangan sampai putus harapan.

Tanah retak tanah terbelah,
Surya panas selalu bersinar.
Semangatlah pergi ke sekolah,
belajar harus benar-benar.

Sungguh indah memandang taman,
Kolam kecil berisi ikan.
Al Quran adalah pedoman,
Jangan pernah engkau tinggalkan.

Sungai bukit berisi batu,
Dipandang indah tiada jemu.
Tunaikan sholat yang 5 waktu,
Sebagai bekal hari akhiratmu.

Bertiup kencang angin topan,
Ombak berderai menabrak karang.
Jadilah anak yang sopan,
Akan dicintai oleh semua orang.

Latihan Membuat Pantun Nasehat

Di bawah ini beberapa bait untuk latihan membuat pantun.

Buah jeruk buah delima,
Petik dari kebun pak tua.
....................
......................................


Jalan-jalan ke Raja Ampat,
Banyak ikan berenang-renang.
...............................
.......................................

Naik delman keliling kota,
Tak terasa hari pun senja.
.................................
..........................................


Tanam bunga tanam melati,
Bunga berkembang baunya harum.
..........................
..............................................



Pantun Menghormati Orang Tua Agar Selamat Dunia Akhirat


Mari berkebun menanam tomat,
Tumbuh subur buahnya lebat.
Kepada orang tua mestilah hormat,
Agar hidupmu penuh berkat.

Gaun putih untuk sang ratu,
Putih bersih laksana melati.
Kepada Ibu selalu membantu,
Itulah tanda anak berbakti.

Baju indah ujung berenda,
Ada kancing pada ujungnya.
Siapa yang sayang pada ayah Bunda,
Allah niscaya kan sayang padanya.

Surya tenggelam di arah barat,
Bila senja indah warnanya.
Moga selamat dunia akhirat,
Bila berbakti kepada orang tua.
Walau jauh selat malaka,
Berlayar perahu membawa bara.
Jangan sampai engkau durhaka,
Dunia akhirat pasti sengsara.

Pantun Orang Tua Kepada Anaknya

Pergi berburu mencari rusa,
Rusa kecil panjang tanduknya.
Waktu muda jangan tersia-sia,
Gunakan dengan sebaik-baiknya.

Pulang kampung naik kereta,
Ombak di pantai datang berdebur.
Mulia bukan karena harta,
Mulia terletak pada budi luhur.

Indah sekali batu permata,
Dipakai oleh putri raja.
Banyak memberi jangan meminta,
Itulah akhlak para ulama mulia.

Rusa lari singa mengejar,
Burung hinggap di ujung dahan.
Jika tak mau berletih-letih belajar,
Niscaya letih karena kebodohan.

Kalau lebaran makan ketupat,
Dicampur dengan opor hangat.
Kejar cita-cita sampai dapat,
Kejar dengan tekun dan semangat.


Pantun Tentang Jasa Orang Tua

Angin bertiup sangat pelan,
Bertiup ke arah gedung sekolah.
Kasih Ibu sepanjang jalan,
Kasih anak sepanjang galah.

Hutan bambu tempat panda,
Di hutan banyak talasnya.
Betapa besar jasa ayah Bunda,
tak mungkin aku membalasnya.

Kursi plastik kursi meja,
Sudah dijual di bawah harga.
Siang malam Ayah bekerja,
Sebagai tanda cinta keluarga.

Suka belajar jadi juara,
Rajin berlatih pasti bisa.
Cinta ibu tulus tak terkira,
Doanya dikalbulkan oleh Yang Kuasa.

Mobil belok di tanjakan,
Sampai ke desa di waktu siang.
Hati selalu merindukan,
Pada ibu yang penyayang.


Pantun Orang Tua Bersajak AB AB

Paling enak telor puyuh,
Beli di pasar 2 kiloan.
Perjalanan ke akhirat sangat jauh,
Siapkan bekal di perjalanan.

Sepohon kayu daunnya rimbun,
Tempat bermain anak rusa.
Iman laksana api unggun,
Menghangatkan hati manusia.

Kelap kelip kunang-kunang,
Tangkap satu dapat dua.
Dengan iman hidup tenang,
Tak takut apapun jua.

Jalan-jalan ke pulau Bali,
Bambu berderit karena kumbang,
Kepada-Nya kita kembali,
Segala amal akan ditimbang.

Pasukan kuda datang berderap,
Lalu berhenti di tengah taman.
Ke surga pula kita berharap,
Tempat pulang orang beriman.

Pantun Orang Tua Menjaga Kesehatan

Dari timur ke selatan,
Ada sungai ada jembatan.
Wahai anak jaga kesehatan,
Kalau jajan jangan sembarangan.


Kera pintar memanjat kelapa,
Dayung perahu ke arah hulu.
Makan pagi jangan dilupa,
Agar badanmu sehat selalu.

Sampah jatuh datang lalat,
Kayu jatu diukir dipahat.
Makan siang jangan telat,
Agar badan selalu sehat.

Anak gadis banyak jerawat,
Anak nakal kini bertaubat.
Makan malam jangan terlewat,
Makan sebelum beristirahat.


Pantun Orang Tua 4 Bait

Sekarang kita buat pantun sebanyak 4 bait. Yuk kita baca satu per satu.

Bait (1)
Lihat ombak jangan heran,
Berdebur air hingga ke darat.
Rajin rajin membaca Al Quran,
Sebagai bekal dunia akhirat.

Bait (2)
Menanam talas satu jajar,
Benih disemai biji ditebar.
Selagi kecil rajin belajar,
Akan pandai di waktu besar.

Bait (3)
Jauh jarak berabad-abad,
Berubah zaman berupa-rupa.
Kuatkan hati bulatkan tekad,
Berdoa pada Tuhan jangan dilupa.

Bait (4)
Walau kecil daun bidara,
Banyak sekali manfaatnya.
Saling sayang sesama saudara,
akan mendatangkan rasa cinta.

Pantun Orang Tua Singkat

Ingin punya pantun yang singkat? Kamu bisa belajar dari berbagai pantun singkat di bawah ini.

Air hangat, batu merah.
Selalu semangat, pantang menyerah.

Anak kancil, makan kueni.
Badan kecil, hati pemberani.

Mandi dikali, si labi-labi.
Gagal sekali, coba lagi.

Main sikut, main jerami.
Jangan takut, harus berani.




Baca Juga

Related Posts

There is no other posts in this category.