Pantun Nasehat Orang Tua - Pantun orang tua berikut ini merupakan bagian dari pantun nasehat.
Semua kita perlu nasehat. Karena dengan nasehat kita bisa mendapatkan banyak pelajaran.
Oleh karena itu di sini sudah banyak sekali kumpulan dan contoh pantun-pantun nasehat.
Mulai dari nasehat agama sampai nasehat mengenai pendidikan.
Nah,
Sebelum itu mari kita buat dulu pantun nasehat orang tua.
Belajar ya.
Surya panas selalu bersinar.
Semangatlah pergi ke sekolah,
belajar harus benar-benar.
Dipandang indah tiada jemu.
Tunaikan sholat yang 5 waktu,
Sebagai bekal hari akhiratmu.
Di bawah ini beberapa bait untuk latihan membuat pantun.
Buah jeruk buah delima,
Petik dari kebun pak tua.
....................
......................................
Jalan-jalan ke Raja Ampat,
Banyak ikan berenang-renang.
...............................
.......................................
Naik delman keliling kota,
Tak terasa hari pun senja.
.................................
..........................................
Tanam bunga tanam melati,
Bunga berkembang baunya harum.
..........................
..............................................
Mari berkebun menanam tomat,
Tumbuh subur buahnya lebat.
Kepada orang tua mestilah hormat,
Agar hidupmu penuh berkat.
Ada kancing pada ujungnya.
Siapa yang sayang pada ayah Bunda,
Allah niscaya kan sayang padanya.
Berlayar perahu membawa bara.
Jangan sampai engkau durhaka,
Dunia akhirat pasti sengsara.
Pergi berburu mencari rusa,
Rusa kecil panjang tanduknya.
Waktu muda jangan tersia-sia,
Gunakan dengan sebaik-baiknya.
Dipakai oleh putri raja.
Banyak memberi jangan meminta,
Itulah akhlak para ulama mulia.
Dicampur dengan opor hangat.
Kejar cita-cita sampai dapat,
Kejar dengan tekun dan semangat.
Di hutan banyak talasnya.
Betapa besar jasa ayah Bunda,
tak mungkin aku membalasnya.
Rajin berlatih pasti bisa.
Cinta ibu tulus tak terkira,
Doanya dikalbulkan oleh Yang Kuasa.
Tempat bermain anak rusa.
Iman laksana api unggun,
Menghangatkan hati manusia.
Bambu berderit karena kumbang,
Kepada-Nya kita kembali,
Segala amal akan ditimbang.
Dayung perahu ke arah hulu.
Makan pagi jangan dilupa,
Agar badanmu sehat selalu.
Anak nakal kini bertaubat.
Makan malam jangan terlewat,
Makan sebelum beristirahat.
Bait (1)
Lihat ombak jangan heran,
Berdebur air hingga ke darat.
Rajin rajin membaca Al Quran,
Sebagai bekal dunia akhirat.
Bait (2)
Menanam talas satu jajar,
Benih disemai biji ditebar.
Selagi kecil rajin belajar,
Akan pandai di waktu besar.
Bait (3)
Jauh jarak berabad-abad,
Berubah zaman berupa-rupa.
Kuatkan hati bulatkan tekad,
Berdoa pada Tuhan jangan dilupa.
Bait (4)
Walau kecil daun bidara,
Banyak sekali manfaatnya.
Saling sayang sesama saudara,
Semua kita perlu nasehat. Karena dengan nasehat kita bisa mendapatkan banyak pelajaran.
Oleh karena itu di sini sudah banyak sekali kumpulan dan contoh pantun-pantun nasehat.
Mulai dari nasehat agama sampai nasehat mengenai pendidikan.
Nah,
Sebelum itu mari kita buat dulu pantun nasehat orang tua.
Belajar ya.
Pantun Orang Tua Untuk Anak
Dengarkan nasehat orang tua. Mereka sudah banyak pengalaman hidup. Sedangkan yang muda masih kurang pengalaman.Pagi-pagi makan ketupat,Tanah retak tanah terbelah,
Satu piring habis delapan.
Carilah ilmu sampai dapat,
Jangan sampai putus harapan.
Surya panas selalu bersinar.
Semangatlah pergi ke sekolah,
belajar harus benar-benar.
Sungguh indah memandang taman,Sungai bukit berisi batu,
Kolam kecil berisi ikan.
Al Quran adalah pedoman,
Jangan pernah engkau tinggalkan.
Dipandang indah tiada jemu.
Tunaikan sholat yang 5 waktu,
Sebagai bekal hari akhiratmu.
Bertiup kencang angin topan,
Ombak berderai menabrak karang.
Jadilah anak yang sopan,
Akan dicintai oleh semua orang.
Latihan Membuat Pantun Nasehat
![]() |
Pantun Nasehat Orang Tua via img |
Di bawah ini beberapa bait untuk latihan membuat pantun.
Buah jeruk buah delima,
Petik dari kebun pak tua.
....................
......................................
Jalan-jalan ke Raja Ampat,
Banyak ikan berenang-renang.
...............................
.......................................
Naik delman keliling kota,
Tak terasa hari pun senja.
.................................
..........................................
Tanam bunga tanam melati,
Bunga berkembang baunya harum.
..........................
..............................................
Pantun Menghormati Orang Tua Agar Selamat Dunia Akhirat
Yuk kita belajar menghormati orang tua. Karena dengan menghormatinya maka kita akan menjadi anak yang sholeh.Mari berkebun menanam tomat,
Tumbuh subur buahnya lebat.
Kepada orang tua mestilah hormat,
Agar hidupmu penuh berkat.
Gaun putih untuk sang ratu,Baju indah ujung berenda,
Putih bersih laksana melati.
Kepada Ibu selalu membantu,
Itulah tanda anak berbakti.
Ada kancing pada ujungnya.
Siapa yang sayang pada ayah Bunda,
Allah niscaya kan sayang padanya.
Surya tenggelam di arah barat,Walau jauh selat malaka,
Bila senja indah warnanya.
Moga selamat dunia akhirat,
Bila berbakti kepada orang tua.
Berlayar perahu membawa bara.
Jangan sampai engkau durhaka,
Dunia akhirat pasti sengsara.
Pantun Orang Tua Kepada Anaknya
Orang tua wajib mendidik anaknya. Dengan mendidik anak-anaknya, akan mendapatkan pahala besar dari Allah.Pergi berburu mencari rusa,
Rusa kecil panjang tanduknya.
Waktu muda jangan tersia-sia,
Gunakan dengan sebaik-baiknya.
Pulang kampung naik kereta,Indah sekali batu permata,
Ombak di pantai datang berdebur.
Mulia bukan karena harta,
Mulia terletak pada budi luhur.
Dipakai oleh putri raja.
Banyak memberi jangan meminta,
Itulah akhlak para ulama mulia.
Rusa lari singa mengejar,Kalau lebaran makan ketupat,
Burung hinggap di ujung dahan.
Jika tak mau berletih-letih belajar,
Niscaya letih karena kebodohan.
Dicampur dengan opor hangat.
Kejar cita-cita sampai dapat,
Kejar dengan tekun dan semangat.
Pantun Tentang Jasa Orang Tua
Jasa orang tua begitu besar. Oleh karena itu seorang anak harus membalasnya sedapat mungkin, yakni dengan berbakti.
Angin bertiup sangat pelan,Hutan bambu tempat panda,
Bertiup ke arah gedung sekolah.
Kasih Ibu sepanjang jalan,
Kasih anak sepanjang galah.
Di hutan banyak talasnya.
Betapa besar jasa ayah Bunda,
tak mungkin aku membalasnya.
Kursi plastik kursi meja,Suka belajar jadi juara,
Sudah dijual di bawah harga.
Siang malam Ayah bekerja,
Sebagai tanda cinta keluarga.
Rajin berlatih pasti bisa.
Cinta ibu tulus tak terkira,
Doanya dikalbulkan oleh Yang Kuasa.
Mobil belok di tanjakan,
Sampai ke desa di waktu siang.
Hati selalu merindukan,
Pada ibu yang penyayang.
Pantun Orang Tua Bersajak AB AB
Masih ada pantun lainnya. Yuk kita baca dulu.Paling enak telor puyuh,Sepohon kayu daunnya rimbun,
Beli di pasar 2 kiloan.
Perjalanan ke akhirat sangat jauh,
Siapkan bekal di perjalanan.
Tempat bermain anak rusa.
Iman laksana api unggun,
Menghangatkan hati manusia.
Kelap kelip kunang-kunang,Jalan-jalan ke pulau Bali,
Tangkap satu dapat dua.
Dengan iman hidup tenang,
Tak takut apapun jua.
Bambu berderit karena kumbang,
Kepada-Nya kita kembali,
Segala amal akan ditimbang.
Pasukan kuda datang berderap,
Lalu berhenti di tengah taman.
Ke surga pula kita berharap,
Tempat pulang orang beriman.
Pantun Orang Tua Menjaga Kesehatan
Orang tua biasanya sangat rewel. Nyuruh kamu mandi, cuci tangan, jangan jajan sembarangan. Itu semua bertujuan agar kita sehat selalu.Dari timur ke selatan,Kera pintar memanjat kelapa,
Ada sungai ada jembatan.
Wahai anak jaga kesehatan,
Kalau jajan jangan sembarangan.
Dayung perahu ke arah hulu.
Makan pagi jangan dilupa,
Agar badanmu sehat selalu.
Sampah jatuh datang lalat,Anak gadis banyak jerawat,
Kayu jatu diukir dipahat.
Makan siang jangan telat,
Agar badan selalu sehat.
Anak nakal kini bertaubat.
Makan malam jangan terlewat,
Makan sebelum beristirahat.
Pantun Orang Tua 4 Bait
Sekarang kita buat pantun sebanyak 4 bait. Yuk kita baca satu per satu.Bait (1)
Lihat ombak jangan heran,
Berdebur air hingga ke darat.
Rajin rajin membaca Al Quran,
Sebagai bekal dunia akhirat.
Bait (2)
Menanam talas satu jajar,
Benih disemai biji ditebar.
Selagi kecil rajin belajar,
Akan pandai di waktu besar.
Bait (3)
Jauh jarak berabad-abad,
Berubah zaman berupa-rupa.
Kuatkan hati bulatkan tekad,
Berdoa pada Tuhan jangan dilupa.
Bait (4)
Walau kecil daun bidara,
Banyak sekali manfaatnya.
Saling sayang sesama saudara,
akan mendatangkan rasa cinta.
Air hangat, batu merah.
Selalu semangat, pantang menyerah.
Anak kancil, makan kueni.
Badan kecil, hati pemberani.
Mandi dikali, si labi-labi.
Gagal sekali, coba lagi.
Main sikut, main jerami.
Jangan takut, harus berani.
Lihat juga bait-bait pantun nasehat agama. Karena di sana ada banyak sekali nasehat yang bersumber dari agama.
Kamu juga bisa membaca pantun nasehat belajar. Cek sendiri saja ya.
Pantun Orang Tua Singkat
Ingin punya pantun yang singkat? Kamu bisa belajar dari berbagai pantun singkat di bawah ini.Air hangat, batu merah.
Selalu semangat, pantang menyerah.
Anak kancil, makan kueni.
Badan kecil, hati pemberani.
Mandi dikali, si labi-labi.
Gagal sekali, coba lagi.
Main sikut, main jerami.
Jangan takut, harus berani.
Lihat juga bait-bait pantun nasehat agama. Karena di sana ada banyak sekali nasehat yang bersumber dari agama.
Kamu juga bisa membaca pantun nasehat belajar. Cek sendiri saja ya.