Pengertian Pantun – Pantun adalah bentuk puisi Indonesia (Melayu), tiap bait (kuplet) biasanya terdiri atas empat baris yang bersajak (a-b-a-b), tiap larik biasanya terdiri atas empat kata, baris pertama dan baris kedua biasanya untuk tumpuan (sampiran) saja dan baris ketiga dan keempat merupakan isi (sumber Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Ciri-ciri Pantun
Pembagian struktur Pantun
1. Sampiran merupakan kata-kata dalam dua baris pertama atau baris kesatu dan kedua di setiap bait,
2. Isi, merupakan kata-kata dalam dua baris terakhir, atau baris ketiga dan keempat di setiap bait.
Macam-macam Pantun
Terdiri dari
Pantun Anak
Pantun muda
Pantun Tua.
Yang pertama mari kita buat pantun nasehat belajar. Kamu tahu kan, belajar adalah kewajiban. Bukan hanya untuk anak-anak, melainkan juga untuk kita semua. Termasuk orang tua.
Pohon jati tumbuh berjajar,
Puisi lama dalam lontar.
Ayo teman kita belajar,
Supaya kita menjadi pintar.
Ambil air sumurnya dalam.
Dengarkan guru saat menerangkan,
Nanti kamu mudah paham.
Ikan betok ikan gabus.
Di rumahpun PR kita kerjakan,
Supaya dapat nilai yang bagus.
Agama merupakan nasehat. Pantun agama memuat berbagai hal. Mulai dari nasehat pendidikan, adab, budi pekerti, hingga nasehat pernikahan.
Rumah baru rumah pertama,
Kebun di belakang ada rusa.
Hidup manusia mesti beragama,
Agar tentram damai selalu sentosa.
Ibu membaca di atas dipan.
Jadikan Al Quran sebagai pedoman,
Petunjuk jalan dalam kehidupan.
Badan sakit jadi lemah.
Jika engkau mendengar adzan,
Segara ke masjid untuk jamaah.
Kita harus menjaga kesehatan tubuh. Mulai dari kesehatan badan, organ dalam, jantung, peredaran darah, mata, dan lain sebagainya. Karena kesehatan sangat mahal. Kalau sakit pasti kita susah.
Perahu melaju pergi ke hulu,
Perahu besar telah lewat.
Berangkat sekolah sarapan dulu,
Supaya badan menjadi kuat.
Tutupi jangan tersentuh lalat.
Sikat gigi pagi dan malam,
Supaya bersih, selalu sehat.
Jalan-jalan ke Mesuji.
Jika ingin badan sehat,
Jajan makanan bersih bergizi.
Pada dasarnya pantun terbagi menjadi tiga kelompok besar. Yaitu pantun orang tua, pantun muda, dan pantun anak-anak. Pantun nasehat merupakan bagian dari pantun orang tua.
Ada muslimah memakai cadar,
Alangkah cantik memakai cindai.
Sewaktu kecil rajin belajar,
Sudah besar menjadi pandai.
Sampai pula ke Bukit Tinggi.
Kepada orang tua mesti hormat,
Itulah tanda anak berbakti.
Tanam padi tumbuh rumputnya.
Jangan jauh dari agama,
Jika ingin hidup bahagia.
Sekarang marilah kita pelajari pantun nasehat lainnya. Yakni pantun nasehat dalam masalah cinta.
Belajar anak di atas jerami,
Lalu bermain jungkat jungkit.
Sayangi yang ada di Bumi,
Kan disayang oleh yang di langit.
Lari kancil dengan kelinci.
Jika kamu saling mencintai,
Ikatlah dengan janji suci.
Bermain di taman berbatu-batu.
Kasih Ibu sepanjang masa,
Takkan musnah ditelah waktu.
Bapak membuat sapu lidi,
Menghias rumah dari tanduk.
Mari belajar dari padi,
Makin berisi makin tunduk.
Bermain anak ke rumah tetangga.
Akhlak yang paling mulia,
Akan dekat dengan Nabi di surga.
Hujan turun sangat lebat.
Kepada guru taruhlah hormat,
Agar engkau tahu adat.
Ikan gabus dalam kolam,
Anak kecil main di taman.
Bunga di rawat, pohon ditanam,
Agar lingkungan kita makin nyaman.
Kancil sedih karena kehilangan,
Sedih kalah dalam perlombaan.
Buang sampah jangan sembarangan,
Lingkungan sehat jadi dambaan.
Main di kota lupa pulang.
Banyak kota alami banjir,
Karena pohon banyak ditebang.
Burung bangau turun ke rawa,
Mencari ikan, ikan sepat.
Berangkat sekolah selalu berdoa,
agar diberi ilmu bermanfaat.
Bungkus satu lupa dibawa.
Jadi anak jangan suka marah,
Kalau suka marah cepat tua.
Burung kecil hinggap di pagar.
Tidur siang sepulang sekolah,
Agar badan kembali segar.
Pergi ke ladang tanam pepaya,
Sudah matang enak rasanya.
Rumah tangga akan bahagia,
Bila pondasinya adalah agama.
Ruh mukmin harumnya wangi.
Jadilah suami yang bertanggung jawab,
Memimpin, mengayomi, dan melindungi.
Gigi putih tidak berongga.
Dekat diri kepada Yang Esa,
Agar sakinah mawadah rumah tangga.
Pendidikan itu penting. Sebuah negara akan semakin maju ketika pendidikannya baik. Berikut ini kita sampaikan pantun pendidikan.
Dari ke Jakarta ke kota Penang,
Orang lari hendak dikejar.
Pagi hari hatiku senang,
ke sekolah hendak belajar.
Padang rumput luas dan lebar.
Aku rindu pada Bu Guru,
Yang baik hati dan penyabar.
Perahu besar belum berlabuh.
Kalau sudah di dalam kelas,
Dengarkan guru jangan bergaduh.
Kali Jodo Jati Jajar.
Kalau bodoh, ya belajar.
Tinggi awan berkibar panji.
Ayo kawan kita mengaji.
Kain merah jeruk purut.
Jangan marah jangan cemberut.
Makan keju makan bolu.
Ayo maju jangan malu-malu.
Bunga layu bunga selasih.
Thank you terimakasih.
Ciri-ciri Pantun
- Pantun bersajak ab ab
- Satu bait terdiri dari 4 baris
- Tiap baris terdiri dari 8 sampai 12 suku kata
- Pantun terdiri atas dua (2) bagian, yaitu
Pembagian struktur Pantun
1. Sampiran merupakan kata-kata dalam dua baris pertama atau baris kesatu dan kedua di setiap bait,
2. Isi, merupakan kata-kata dalam dua baris terakhir, atau baris ketiga dan keempat di setiap bait.
Macam-macam Pantun
Terdiri dari
Pantun Anak
Pantun muda
Pantun Tua.
Contoh Pantun Nasehat Belajar
Yang pertama mari kita buat pantun nasehat belajar. Kamu tahu kan, belajar adalah kewajiban. Bukan hanya untuk anak-anak, melainkan juga untuk kita semua. Termasuk orang tua.
Pohon jati tumbuh berjajar,
Puisi lama dalam lontar.
Ayo teman kita belajar,
Supaya kita menjadi pintar.
Siapa suka daun talas,Kotor baju tolong hilangkan,
Sebelum makan cuci dan bilas.
Siapa yang yang belajarnya malas,
Jadi anak bodoh di dalam kelas.
Ambil air sumurnya dalam.
Dengarkan guru saat menerangkan,
Nanti kamu mudah paham.
Besi panas hendak ditempa,Pergi ke sungai memancing ikan,
Taruh padi dalam tampah.
Berdoa janganlah dilupa,
Supaya ilmu kita mendapat berkah.
Ikan betok ikan gabus.
Di rumahpun PR kita kerjakan,
Supaya dapat nilai yang bagus.
Contoh Pantun Nasehat Agama
Contoh pantun nasehat agama. |
Agama merupakan nasehat. Pantun agama memuat berbagai hal. Mulai dari nasehat pendidikan, adab, budi pekerti, hingga nasehat pernikahan.
Rumah baru rumah pertama,
Kebun di belakang ada rusa.
Hidup manusia mesti beragama,
Agar tentram damai selalu sentosa.
Baju baru sudah dibelikan,Anak bermain di halaman,
Kapal tenggelam sudah karam.
Sholat yang lima ditegakan,
Supaya hati merasa tentram.
Ibu membaca di atas dipan.
Jadikan Al Quran sebagai pedoman,
Petunjuk jalan dalam kehidupan.
Beli baju dua lima,Ke sekolah suka jajan,
Burung putih burung dara.
Siapa yang tinggalkan agama,
Tentu hidupnya akan sengsara.
Badan sakit jadi lemah.
Jika engkau mendengar adzan,
Segara ke masjid untuk jamaah.
Contoh Pantun Nasehat Tentang Kesehatan
Contoh Pantun Nasehat Tentang Hidup Sehat |
Kita harus menjaga kesehatan tubuh. Mulai dari kesehatan badan, organ dalam, jantung, peredaran darah, mata, dan lain sebagainya. Karena kesehatan sangat mahal. Kalau sakit pasti kita susah.
Perahu melaju pergi ke hulu,
Perahu besar telah lewat.
Berangkat sekolah sarapan dulu,
Supaya badan menjadi kuat.
Tali temali dari kawat,Sungguh lezat kue talam,
Api unggun membuat hangat.
Kalau badan kita kuat,
Pasti belajar makin semangat.
Tutupi jangan tersentuh lalat.
Sikat gigi pagi dan malam,
Supaya bersih, selalu sehat.
Kupu-kupu berterbangan,Beli tiket ke Kota Lahat,
Mungkin pergi ke kota Medan.
Jajan jangan sembarangan,
Nanti bisa sakit badan.
Jalan-jalan ke Mesuji.
Jika ingin badan sehat,
Jajan makanan bersih bergizi.
Pantun Nasehat Orang Tua
Contoh pantun nasehat orang tua. |
Pada dasarnya pantun terbagi menjadi tiga kelompok besar. Yaitu pantun orang tua, pantun muda, dan pantun anak-anak. Pantun nasehat merupakan bagian dari pantun orang tua.
Ada muslimah memakai cadar,
Alangkah cantik memakai cindai.
Sewaktu kecil rajin belajar,
Sudah besar menjadi pandai.
Putih putih bunga melati,Jalan-jalan salah alamat,
Tumbuh dekat pohon setanggi.
Siapa orang rendah hati,
Derajatnya akan tinggi.
Sampai pula ke Bukit Tinggi.
Kepada orang tua mesti hormat,
Itulah tanda anak berbakti.
Putri cantik Tulang Bawang,Bertanam di ladang banyak hama,
Memakai gaun warna merah.
Ingin sukses, harus berjuang,
Kalau kalah jangan menyerah.
Tanam padi tumbuh rumputnya.
Jangan jauh dari agama,
Jika ingin hidup bahagia.
Pantun Nasehat Cinta
Contoh pantun nasehat cinta |
Sekarang marilah kita pelajari pantun nasehat lainnya. Yakni pantun nasehat dalam masalah cinta.
Belajar anak di atas jerami,
Lalu bermain jungkat jungkit.
Sayangi yang ada di Bumi,
Kan disayang oleh yang di langit.
Luka kaki tertusuk duri,Sholat maghrib sudah dimulai,
Duri tajam bagai besi.
Hapus dari hati segala iri,
Dengan cinta kasih kita mengisi.
Lari kancil dengan kelinci.
Jika kamu saling mencintai,
Ikatlah dengan janji suci.
Kalau sudah tua usia,Indah sekali kulit rusa,
Kulitpun akan mulai mengkirut.
Cintai olehmu sesama manusia,
Dendam mendendam usah diturut.
Bermain di taman berbatu-batu.
Kasih Ibu sepanjang masa,
Takkan musnah ditelah waktu.
Pantun Nasehat Adab
Adab sangat penting. Bahkan adab lebih penting daripada ilmu. Para ulama zaman dahulu, mendahulukan adab ketika mereka belajar. Setelah memiliki adab, maka ilmu yang dipelajari akan membawa keberkahan.Bapak membuat sapu lidi,
Menghias rumah dari tanduk.
Mari belajar dari padi,
Makin berisi makin tunduk.
Jernih air dalam telaga,Masih kecil masih belia,
Sejuk air banyak ikannya.
Sopan santun harus dijaga,
Itulah tanda akhlak yang mulia.
Bermain anak ke rumah tetangga.
Akhlak yang paling mulia,
Akan dekat dengan Nabi di surga.
Anak gembala pergi merumput,Ibu-ibu beli tomat,
Pulang ke rumah membawa beras.
Kepada ibu lemah lembut,
Jangan pernah berkata keras.
Hujan turun sangat lebat.
Kepada guru taruhlah hormat,
Agar engkau tahu adat.
Pantun Nasehat Bertema Lingkungan
Kita harus menjaga lingkungan kita. Agar selalu bersih, asri, dan nyaman. Lingkungan yang nyaman menambah kebahagiaan hidup.Ikan gabus dalam kolam,
Anak kecil main di taman.
Bunga di rawat, pohon ditanam,
Agar lingkungan kita makin nyaman.
Hari panas minum selasih,
Bunga mekar tempat si kumbang.
Lingkungan sangat indah dan bersih,
Pohon menghijau, bunga berkembang.
Kancil sedih karena kehilangan,
Sedih kalah dalam perlombaan.
Buang sampah jangan sembarangan,
Lingkungan sehat jadi dambaan.
Gunung Ciremai sangat indah,Naik kereta turun di Gambir,
Indahnya memang juara.
Lingkungan hidup adalah anugerah,
Jangan dirusak, mari dipelihara.
Main di kota lupa pulang.
Banyak kota alami banjir,
Karena pohon banyak ditebang.
Contoh Pantun Nasehat Anak
Pantun nasehat untuk anak-anak merupakan salah satu jenis pantun yang paling dicari. Oleh karena itu, kami hadirkan pula pantun nasehat anak-anak.Burung bangau turun ke rawa,
Mencari ikan, ikan sepat.
Berangkat sekolah selalu berdoa,
agar diberi ilmu bermanfaat.
Baju baru di hari raya,Beli baju warna merah,
Sungguh indah dipandang mata.
Ilmu itu bagaikan cahaya
Penerang jalan di malam gulita.
Bungkus satu lupa dibawa.
Jadi anak jangan suka marah,
Kalau suka marah cepat tua.
Sayur tumis kasih tomat,Bambu betung bambu belah,
Pergi ke pasar membeli bahan.
Belajarlah hidup hemat,
Beli barang sesuai kebutuhan.
Burung kecil hinggap di pagar.
Tidur siang sepulang sekolah,
Agar badan kembali segar.
Contoh Pantun Nasehat Perkawaninan atau Pernikahan
Pantun pernikahan biasa dibawakan dalam adat Melayu dan Betawi. Isinya berupa nasehat bagi pengantin. Kali ini kami buatkan pula pantun nasehat perkawinan.Pergi ke ladang tanam pepaya,
Sudah matang enak rasanya.
Rumah tangga akan bahagia,
Bila pondasinya adalah agama.
Jalan-jalan ke kota Kedah,Pasti datang hari Hisab,
Naik motor kita berdua.
Menikah adalah ibadah,
Jalan menuju jiwa bertaqwa.
Ruh mukmin harumnya wangi.
Jadilah suami yang bertanggung jawab,
Memimpin, mengayomi, dan melindungi.
Beli tiket ke kota Lahat,Tubuh tegap sehat perkasa,
Lewat sungai lewat darat.
Istri yang terbaik selalu taat,
Mengharap pahala di akhirat.
Gigi putih tidak berongga.
Dekat diri kepada Yang Esa,
Agar sakinah mawadah rumah tangga.
Contoh Pantun Nasehat Pendidikan
Pendidikan itu penting. Sebuah negara akan semakin maju ketika pendidikannya baik. Berikut ini kita sampaikan pantun pendidikan.Dari ke Jakarta ke kota Penang,
Orang lari hendak dikejar.
Pagi hari hatiku senang,
ke sekolah hendak belajar.
Sungguh indah memandang taman,Ke padang datar hendak berburu,
Duduk santai hingga siang.
Di sekolah banyak teman,
Bermain belajar hatiku riang.
Padang rumput luas dan lebar.
Aku rindu pada Bu Guru,
Yang baik hati dan penyabar.
Langit cerah terlihat biru,Hari hujan makan talas,
Kutilang terbang berputar-putar.
Terimakasih Ibu Bapak Guru,
Karena engkaulah kami jadi pintar.
Perahu besar belum berlabuh.
Kalau sudah di dalam kelas,
Dengarkan guru jangan bergaduh.
Contoh Pantun Nasehat dan Maknanya
Berikut ini ada beberapa pantun nasehat disertai dengan penjelasan maknanya. Sehingga kamu lebih mudah memahami maksud dari isi pantun nasehat di bawah ini.Berburu ke padang datar,Maknanya: Kalau belajar harus sampai bisa. Jangan setengah-tengah.
Mendapat rusa belang kaki.
Berguru kepalang ajar,
Bagai bunga kembang tak jadi.
Baju lama sudah kumal,Maknanya: Setelah kita belajar dan berilmu, maka kita harus mengamalkan ilmu tersebut. Sehingga ilmu yang kita pelajari memberikan manfaat.
Kembang manis tempat si lebah.
Punya ilmu, tiada amal,
Bagaikan pohon tak berbuah.
Mie sedap mie bihun,Maknanya: Umur yang panjang tidak gunanya jika tidak digunakan untuk mencari pahala dari Allah.
Masak sedikit enak rasanya.
Walaupun hidup seribu tahun,
Kalau tak sembahyang apa gunanya.
Asam kandis asam gelugur,Maknanya: Jika kita tidak mau sembahayang, puasa, dan mengerjakan perintah Allah, akan menyesal ketika masuk kubur. Karena akan disiksa.
Kedua asam beriang-riang.
Menangis mayat di dalam kubur,
Tidak puasa tidak sembahyang.
Anak Melayu duduk termenung,Maknanya: Walaupun banyak harta dan kaya raya, kalau seseorang durhaka kepada orang tuanya ia pasti sengsara dalam hidupnya.
Petik kelapa membuat kopra.
Walau harta setinggi gunung,
Kalau durhaka hidup sengsara.
Contoh Pantun Nasehat 2 Baris
Pantun yang terdiri dari 2 baris disebut juga pantun kilat atau karmina. Pantun jenis ini banyak disukai karena mudah dihafal.Kali Jodo Jati Jajar.
Kalau bodoh, ya belajar.
Tinggi awan berkibar panji.
Ayo kawan kita mengaji.
Kain merah jeruk purut.
Jangan marah jangan cemberut.
Makan keju makan bolu.
Ayo maju jangan malu-malu.
Bunga layu bunga selasih.
Thank you terimakasih.