Pantun Mencari Ilmu karya Hoericky Mashur
Pantun Ilmu kami suguhkan. Untuk tuan puan saudara seiman. Agar tiada sia-sia setiap hembusan. Semua tingkah laku sudah pasti dipertanggungjawabkan.
Ini pantun dari Tanah Riau. Adat dibangun di atas syarak. Meski dunia terlihat silau. Jangan kepayang bagai terkena arak.
Pantun ilmu pantun nasihat. Supaya hati tiada tersesat. Banyaklah fikir banyak dzikir. Pada perintah janganlah mungkir.
Biarpun harta setumpuk gunung. Apalah guna bila kau bingung. Arah hidup telah ditentukan. Ke akhirat akhirnya kita dikumpulkan.
Di sana ada dua jalan. Jalan kiri jalan kanan. Mana yang hendak engkau tempuhi. Karena keduanya nanti kekal abadi.
Bila engkau bahagia. Maka untuk selamanya. Kematian sudah tiada. Itulah sifat kelak di surga. Bila engkau kelak celaka. Maka amatlah celaka. Siksa dunia saja kau tiada kuat. Apatah lagi siksa akhirat.
Pantun Ilmu |
Pantun Menggapai Ilmu
Mendung berarak ke barat
hujan digunung banjir di darat
janganlah suka berbuat mudharat
hidup kelak menjadi keparat
Makan manggis buah sirsak
asam paya asam belimbing
bertobat hidup sebelum nazak
selagi ada orang yang bimbing
Kaos oblong berkerah bulat
kemeja panjang tidak berkancing
mencari ilmu tiada telat
jangan sampai pikiran rungsing
Membela kayu memakai kapak
potong sedepah mudah diikat
dengar selalu nasehat bapak
selagi beliau belum mangkat
Ilmu diajar oleh guru
guru belajar sejak dahulu
dimana nak dicari ilmu itu
karena ilmu itu sangat bermutu
Memakai celana kain sutra
kemas rapi seperti bangsawan
ilmu yang baik sangat teruja
ditulis oleh para cendikiawan
Mengiri perut disaat lapar
berhentilah makan sebelum kenyang
jangan bangga merasa pintar
banggalah diri karena orang senang
Belajar sembahyang dalam surau
berkumpul kawan sambil bergurau
membaca alquran suara sengau
sampai tidurpun dibawa ngigau