Pilihan itu ada pada kita, pesimis ataukah optimis.
Hari Kamis harus lebih optimis agar hidup terasa lebih manis.
Mari jadikan perjuangan hari ini sebagai sesuatu yang layak dikenang di masa depan.
Selalu ada kesempatan dalam kesempitan.
Bekerja keras itu sangat menyenangkan. |
Kaki tetap melangkah meskipun jantungku berdebar-debar.
Aku menghela nafas lagi. Hari ini mau tidak mau aku harus berhasil mengalahkan ketakutanku.
Bukan hanya untuk menghadapi orang lain, harus ada strategi untuk menghadapi gejolak dalam diri sendiri.
Setiap ada kejadian yang menyedihkan aku memetik pelajaran darinya.
Karena pada akhirnya sekecil apapun kejadian, selalu memberikan pelajaran berharga
Aku senantiasa menjaga kondisi hatiku; jangan sampai melemah oleh keadaan di luar.
Ada ruang kecil penuh kegembiraan dalam jiwaku yang membuat aku mampu menjalani perjuangan dengan penuh ketenangan.
Semangat itu berkobar-kobar mulai Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at, Sabtu, hingga Minggu.
Bagiku tak perlu merisaukan hari esok jika kita bisa memenangkan hari ini.
Kesuksesan selalu datang kepada orang-orang yang tulus berjuang.
Sediakan waktu untuk mendoakan kedua orang tua. Rasa cinta membuat stamina semakin membara.
Selama pekerjaan ini bukan pekerjaan nista, aku tak perlu mencemaskan pandangan orang terhadap diriku.
Saat kita belum menjadi apa-apa, orang lain tidak akan memperhatikan siapa kita.
Setiap memulai kerja aku mengawalinya dengan berdoa kepada Allah agar dimudahkan dalam segala urusan.
Hati yang resah dapat diobati oleh ibadah.
Aku merasa semakin tertantang.
Rindu itu datang untuk Hari Senin. Semangatpun membara di hari Selasa. Semakin menggebu-gebu di hari Rabu.
Setiap hari yang kulewati aku berharap diriku semakin dekat dengan impian.
Kenyataannya, bekerja keras merupakan cara membayar keberhasilan.
Tidak akan kalah oleh keadaan. Tidak menyerah meskipun banyak rintangan.
Aku adalah seorang prajurit kehidupan.
Setiap pagi aku bangkit dengan semangat yang menghentak-hentak.
Seberkas cahaya harapan senantiasa menyinariku.
Keadaan ini harus mengubahku menjadi pribadi dengan mental membaja.
Cacian, hinaan, dan sikap merendahkan itu justru tempaan yang melahirkan kekuatan mental.
Cita-cita di relung hati sedemikian kuat hingga mampu mendobrak kepribadianku menjadi lebih tangguh.
Doa-doa yang kupanjatkan perlahan-lahan mewujud di alam kenyataan.
Orang-orang sukses bisa mencapainya. Kenapa aku tidak?
Mulai detik ini aku adalah pribadi yang sangat tangguh.