Silau bukan sembarang silau
Silau karena kacanya bersih
Galau bukan sembarang galau
Galau karena ditinggal kekasih
***
Itulah sebait pantun galau. Galau memang sedang ngetrend, cieleh ngetrend.
Memang kata-kata galau baru booming di era 2000-an. Semacam perasaan bingung. Misalnya bingung apakah harus makan sambel apa makan terasi.
Bisa juga sebentuk perasaan cemas. Misalnya lagi nulis, tiba-tiba cemas jangan-jangan tinta ballpointnya habis.
Itu baru dua bentuk galau.
Ada juga yang galau malam minggu. Biasanya ketika malam minggu datang, ia mulai gelagapan. Itulah tipe yang malam mingguannya ama tembok.
Sedih memang! Tapi apa daya status jomblo masih setia melekat erat tak mudah dilepaskan.
Orang yang kaya gitu mesti dibantu. Minimal sesekali klik "LIKE" kalo dia update status.
Penyebab galau yang paling banyak adalah patah hati. Alias putus cinta. Kalau lo semua sudah masuk tingkat ini, bolehlah merasa sedih.
Dan pantunseribu akan menghadiahi dengan kata-kata galau karena cinta.
Kata Galau Cinta Bertepuk Sebelah Tangan
Aku tak kuasa menyebut namamu. Setiap kali kudengar namamu, kekalutan merasuki hatiku.
Betapa indahnya impian itu.
Saat aku bisa menggandeng tanganmu. Lalu kualirkan segenap yang bernama cinta dari lubuk hatiku.
Mengapa aku selalu mengkhayalkan dirimu? Sedangkan cinta itu bertepuk sebelah tangan.
Mengapa aku begitu bodoh mencintai seseorang yang tak mungkin membalas cintaku.
Mungkin beginilah kisah cintaku. Kusimpan cintaku sebaik-baiknya tanpa harus mengungkapkannya lagi.
Sebab aku tahu engkau tak mungkin menerima cintaku.
Bukan cintaku yang kau tolak.
Tetapi diriku yang kau tolak.
Alangkah baiknya sekiranya aku tak pernah jatuh cinta padamu. Mungkin lebih baik lagi seandainya aku tak pernah bertemu dengan dirimu.
Biarpun hari ini hatiku terasa nelangsa, aku meyakini suatu hari nanti Tuhan akan membukakan mataku melihat hikmah di balik semua kejadian ini.
Apa lagi yang lebih pedih daripada cinta yang tak berbalas?
Cinta ini tiba-tiba saja tumbuh dalam hati. Bagaimana aku menolaknya. Sebuah cinta tulus kepadamu.
Kamu begitu mempesona.
Tatapan matamu, senyuman yang memancarkan rasa percaya diri, serta wajah yang mengungkapkan kebaikan itu...segalanya meluluhkan hatiku.
Tak ada kata-kata kecuali kata-kata yang keluar dari hati yang galau. Tak ada puisi kecuali puisi dari seseorang yang patah hati.
Kamu menyentuh hatiku.
Lalu membiarkan hatiku terbalur oleh cinta kasihmu.
Sekiranya kata galau cinta ini kususun dalam sebuah diary, rasanya tak cukup untuk mengungkapkan resahnya diri ini.
Kata Galau Puitis Pelipur Lara
PEDIHNYA HATI INI KAN SEMBUH JUA
Untukmu yang pernah mengecup hati ini dengan kasih sayang...
Kuakui bahwa masih tersisa rindu untukmu. Rindu yang tulus. Yang kubiarkan tumbuh serta mekar.
Aku masih ingin mengenangmu.
Sebab aku begitu bahagia meskipun sekedar mengingat beningnya matamu. Manisnya senyumanmu. Atau caramu memperlakukan dirimu sendiri.
Mengenalmu adalah anugerah; begitu indah menyusupi segenap penjuru jiwa.
Maka biarlah aku mengenangmu.
Pedihnya hati ini kan sembuh jua di suatu hari nanti.
INGIN KULIHAT DIRIMU BAHAGIA
Kamu baik. Bahkan terlalu baik bagi diriku.
Aku jatuh cinta padamu. Namun kusadari mungkin aku tak pantas mendampingi insan sebaik dirimu.
Kamu seharusnya mendapatkan yang sebaik, atau lebih baik seperti dirimu.
Tetapi... Izinkan aku jatuh cinta padamu...
...meski dari kejauhan.
Kucoba bahagia saat melihat dirimu bahagia. Dan memang, aku mendoakan agar kamu menemukan seseorang yang menambahkan kebahagiaan ke dalam hati.
SIAPAKAH PENGGANTI DIRIMU?
Jika kamu pergi...
Lalu siapakah yang menggantikan dirimu? Sedangkan kamulah yang menaburkan kebahagiaan itu.
Kamu datang bagaikan gerimis. Membasahi jiwaku yang kering kerontang.
Kau baluri hati yang luka dengan cinta kasih.
Karenamu...
Aku percaya pada kekuatan cinta.
Aku memahami bahwa ketulusan itu benar-benar ada.
Jika kamu pergi,
kemanakah harus kucari penggantimu?
Cinta Tak Harus Memiliki
Tak pernah kukatakan, 'Cinta Tak Harus Memiliki.' Itu adalah kata-kata terakhir untuk cinta yang tak tercapai.
Bila memang cinta tak harus memiliki, kenapa aku tak pernah rela atas kepergianmu? Mungkin itu hanyalah kata-kata bohong, sekedar untuk menghibur hati yang luka.
Bagaimana tidak galau sedangkan ada cinta yang tak berbalas di dalam sana?
Balaslah cintaku. Rasakan kasih sayangku. Nanti kamu mengerti arti kehadiran diriku.
Mengapa kamu memilih dia yang justru menyulitkan dirimu? Ada diriku yang selalu memberi perhatian tulus untukmu.
Bersamanya mungkin kamu bisa mendapatkan kecantikan. Tapi itu hanya sementara.
Bersamaku kamu mendapatkan kasih sayang. Dan itu untuk selamanya.
Cinta memang aneh. Apalagi cinta segitiga. Aku mencintai kamu. Kamu mencintai dia. Dan dia mencintaiku.
Meskipun cinta ini begitu mendalam, aku takut mengatakannya. Cinta yang terpendam ini begitu menyiksa. Akankah kau menerimaku seandainya aku mengatakan yang sebenarnya.
Malam menangis sendiri. Alangkah pedihnya mengenang cinta yang tak sampai, yang terpendam, dan tak terbalas ini.
Mungkinkah gelapnya hati ini akan hilang seiring pagi yang menjelang? Lelah hati ini mencemaskan cinta yang tak kunjung memberi rasa bahagia.
Yang terucap hanyalah kata galau karena cinta. Yang terasa hanyalah kesedihan.
Mengapa ada orang yang tak pernah mengerti arti dari sebuah perhatian? Perhatian adalah cinta.
Malam-malam penuh rindu.
Dalam kesendirian kubayangkan bahwa engkau di sini bersamaku. Memberiku seulas senyuman yang menghangatkan jiwa.
Masih terkenang bayangan itu. Saat kau gandeng tanganku di kaki gunung. Kita berjalan di pematang sawah.
Betapa sederhananya sebuah kebahagiaan. Ketika dua insan dilanda api asmara.
Ingin kuulangi lagi masa-masa indah itu. Hanya bersamamu.
Cinta Yang Terpendam•*¨*•♫♪。 ✿*
PANTAI INI BEGITU SUNYI
Debur ombak memecah pantai. Suaranya amat merdu.
Di batu karang ini aku duduk. Termenung mengenangkan kisah kasih yang tak sampai.
Belum lagi kuungkapkan rasa cinta ini, kulihat dirimu berjalan bersamanya.
Betapa bahagianya wajahmu. Senyumanmu tak henti-hentinya terhias. Tawamu begitu tulus.
Apakah engkau begitu bahagianya bersamanya?
Aku tak tahu apa yang harus kulakukan? Apakah mesti kuungkapkan cinta yang terpendam ini? Ataukah cintaku berjumpa dengan kekecewaan?
Masihku kusimpan cinta terpendam ini. Belum lagi kuberani mengungkapkan, engkau telah menutup kesempatan itu.
Di karang ini kududuk seorang diri. Pantai ini terasa begitu sunyi.
Galau Cinta Karena Dirimu
Hanya kata kata galau yang bisa kutuliskan. Sedih hati ini karena keinginan tak tercapai.
Dimanakah hendak kulimpahkan perasaan galau ini? Pada syair, puisi, ataukah sekedar kata-kata sedih?
Alangkah sedihnya ketika patah hati. Seperti seekor merpati yang patah salah satu sayapnya. Ia memandang keindahan langit. Tak mampu bermain di sana.
Begitulah diriku.
Kulihat betapa indahnya rayuan cinta. Namun aku hanya terpekur sendiri di sini. Seorang diri....
Ada banyak hal yang menunjukan bahwa manusia amat lemah. Salah satunya adalah cinta. Cinta bisa saja datang secara tiba-tiba tanpa sanggup menolaknya.
Cintaku padamu sedalam lautan. Setegar karang. Sehebat badai. Hanya saja tak sanggup terucapkan.
Indahnya rasa ini begitu nyata. Pedihnya juga terasa amat sangat.
Betapa bodohnya diri ini. Mencintaimu namun tak sanggup mengatakannya.
Kapankah engkau mengerti bahwa ada rasa di antara kita? Persahabatan ini telah tercampur api asmara.
Mengatakan ataukah kupendam?
Bila kukatakan, aku tak ingin kehilangan persahabatan di antara kita. Bila kupendam, kapankah engkau mengerti bahwa ada cinta dalam diriku.
Kupejamkan mata ini. Karena dunia nyata terasa begitu pedih bagiku. Aku ingin pergi ke dalam mimpi. Ingin kulihat keindahan meskipun hanyalah mimpi.
Kapankah pertemuan itu terjadi? Ketika engkau kembali dan kusambut dirimu sepenuh jiwa.
Meskipun hati ini bahagia, pastilah lebih bahagia saat menjalani hidup bersama-sama.
Telah kutabahkan hati setabah-tabahnya. Menantimu seperti seorang terdakwa yang menunggu keputusan hakim.
Hati ini tetap setia. Harapanku, kita akan hidup bahagia saat bersama kelak.
Saat berkata-kata, hanya kata-kata sedih yang terucap. Saat menulis, hanya tulisan galau yang tertuang.
Kesendirian ini begitu menyiksa hati seorang perindu seperti diriku.
Untuk siapakah pengorbanan ini jika bukan untukmu? Untuk siapakah kesetiaan ini, kecuali hanya untukmu.
Tiada yang menemani kecuali sepi. Kurajut hari-hari seorang diri.
Kekasihku...
Kudoakan semoga engkau lekas pulang. Membawa segunung cinta untukku.
Andai saja kita seperti mereka: hidup bersama dengan bahagia.
Apapun yang terjadi, cintaku tak pernah berubah.
Kuhadiahkan kesetiaan ini untuk satu-satunya cintaku, yaitu kamu.
Kata Galau Putus Cinta
Putusnya tiada bisa disambung. Pecahnya tak dapat diperbaiki. Begitulah kugambarkan putusnya tali ikatan cinta di antara dirimu dan diriku.
Seandainya waktu dapat diputar ulang, tak akan kulakukan kesalahan itu.
Maafkanlah diri ini. Kusadari bahwa telah kusia-siakan dirimu selama ini. Kusadari pula bahwa hanya engkaulah satu-satunya orang yang tulus mencintaiku.
Penyesalan memang tak pernah di awal....
Perpisahan ini telah memperlihatkan betapa besarnya cintaku padamu.
Aku berharap dengan perpisahan ini terputus cintaku terhadap segala keburukan.
Tak selamanya putus cinta keburukan. Mungkin saja putus cinta merupakan awal dari terbukanya pintu-pintu kebaikan.
Segala bentuk cinta yang hadir sebelum pernikahan adalah cinta palsu. Ia hanya merupakan syahwat duniawi.
Kupahami cinta ini memang sudah berakhir. Lagi pula memang harus berakhir.
Tetapi air mata ini menangis. Perasaan ini galau dan kacau.
Betapa rapuhnya diri ini...
Bila kamu bertanya, apakah aku sedih karena putus cinta, kujawab bukan. Kesedihan ini disebabkan karena perginya mata air kebahagiaanku, yaitu kamu.
Terukir Namamu Dalam Kenanganku
Kamu telah pergi.
Meninggalkan diriku. Meninggalkan cintaku. Kasihku. Kasih sayang. Serta kesetiaanku.
Kamu telah pergi.
Tapi lupa membawa cinta itu dari sisiku.
Kamu juga lupa membawa rindu.
Sehingga
Masih tersisa cintaku padamu,
Masih ada butir-butir rindu
yang terus tumbuh di hatiku.
Mengapa kau menyiksaku?
Membiarkanku mencintaimu
namun tak sanggup memiliki dirimu.
Kenapa pula
Kau biarkan mata ini terpesona oleh dirimu,
sekaligus membiarkannya melelehkan air mata.
Puaskan dirimu
menyiksaku
membiarkanku menanggung segala kepedihan cinta,
membiarkanku terikat oleh tali-tali rindu?
Tahukah engkau,
masih terukir namamu dalam kenanganku.
Tahukah engkau,
masih terukir namamu dalam kenanganku.
Rindukah Kau Padaku
Saat jauh begini,
tak ada yang dapat kulakukan.
Hanya menulis namamu
dalam diary rindu.
Ditemani rintik hujan turun,
kukenang indahnya masa lalu kita.
Indah...
Betapa indahnya.
Mesra...
Cinta kita berdua.
Air matakupun menetes
tak mampu kutahan.
Hanya kesedihan kini kurasa
menyentuh persada jiwa.
Tiada Yang Seindah Cintamu
Ingatanku jauh melayang
mengingat cinta indahmu.
Bagiku
dirimu adalah jalan menuju bahagia.
Seseorang yang penuh kasih
menebarkannya untuk sesama.
Betapa bahagianya bila
ditakdirkan berjodoh denganmu.
Kan kugandeng
cintamu itu bersama cintaku.
Tak ada duka. Tak pula sedih menghampiri.
Malam Ini Ingin Bermimpi
Dingin sepi malam ini.
Aku duduk sendiri.
Merenungi dirimu kekasih..
Kan kupeluk kenanganku
Ingin kubawa bayang wajahmu.
Malam ini
ingin sekali aku bermimpi.
Berjumpa denganmu
Memadu cinta dan kasih.
Meskipun sekedar mimpi
Jiwaku kan bahagia.
Sungguh
Engkaulah cinta sejatiku.
Kata Galau Cemburu
Cemburu itu tanda sayang.
Bukan marah. Sekedar cemburu karena kelakuannya.
Jujur aja aku cemburu. Meskipun kamu menganggapnya sekedar teman biasa. Tapi menurutku dia mulai berlebihan.
Susah diucapin. Sulit dijelasin. Cuman bisa dirasain. #Cemburu
Masih sering cemburu melihat kamu berdua bahagia bersamanya.
Bukan berarti aku tak sayang. Cemburu ini adalah sedikit kemarahan karena kamu tak mau mengerti.
Gue cemburu lo godain cewek lain.
Mengertikah engkau, ada aku di sini....
Ada air mata yang membasahi pipi. Memendam rasa ini begitu menyiksa.
Rasa itu tak berhak ada dalam diriku. Bukankah engkau sekarang milik orang lain?
Galaunya hati ini, tapi kamu tak mengerti.. Sakitnya hati ini... Kau cuekin aku begini...
Bosan rasanya menuliskan kata galau karena cinta. Tapi kamu selalu membuatku galau.
Mungkinkah cerita dulu dapat terulang kembali? Saat kamu memperhatikanku setiap waktu.
Seperti dia hanya memperhatikan kesenangannya sendiri. Lupa apa kalau ada aku di sini?
Cinta digantung, bikin galau. Dicueikin, bikin marah. Diduain, jadi cemburu.
Apapun yang terjadi, kutabahkan hati ini. Semoga segalanya dapat berakhir dengan indah.
Segalanya bisa berubah. Apalagi hatimu. Cinta bisa pudar. Kasih sayang bisa berkurang. Aku siap menghadapi segala yang terjadi.
Jangankan rindu, bertanya kabar saja kamu jarang sekali. Bagaimana cinta ini bisa bertahan jika kamu selalu begitu?
Lelah rasanya menahan cemburu. Galau cinta ini. Apa yang harus kulakukan untuk kembali ke masa indah seperti dulu?
Kau patahkan hati ini. Pedih rasanya...
Hanya ingin menangis... Knapa ada orang yang tega membiarkanku begini. Padahal katanya cinta.
Tak pernah terbayangkan, kata-kata galau karena cinta adalah kata yang sering kuucapkan akhir-akhir ini. Apakah semua ini karena aku terlalu cinta padamu?
Kumpulan Kata Galau Sedih
Mengapa aku tak bisa mendapatkan dirimu? Dan mengapa kau harus jatuh cinta pada sahabatku. Cinta segitiga ini begitu menyedihkan.
Telah kuberikan segalanya. Kukorbankan banyak hal untuk dirimu. Kini aku menyadari, yang kualami hanyalah cinta bertepuk sebelah tangan.
Mengapa kau memberi harapan jika hari ini memberikan kekecewaan.
Aku tidak apa-apa. Hanya galau karena cinta dan rindu.
Apa yang harus kita lakukan ketika sama-sama jatuh cinta. Lalu cinta itu tak direstui. Haruskah aku bertahan ataukah kulepaskan dirimu...
Jangankan memadu cinta, mengharapkanmu saja sudah tak boleh. Cinta ini sudah terlarang. Engkau bahagia bersamanya di sana.
Biarlah aku sedih sendiri di sini.
Kusangka ada rasa yang bersemayam di hatimu. Ternyata aku salah selama ini.
Betapa sedih saat kutahu cinta tak berbalas menjadi kisah hidupku.
Seandainya bantal ini dapat mendengar, pastilah ia mendengar setiap kata-kataku. Kata galau putus cinta yang menyentuh hati.
Dan kamu, mengapa kamu mencampakan cinta yang pernah bersemi indah itu? Adakah yang lebih baik untukmu selain diriku?
Beginikah rasanya memiliki cinta yang terpendam?
Ingin menyatakan, tapi malu. Ingin membiarkannya, namun begitu kuat menaburkan rindu.
Cintaku ditolak. Malu banget!
Malam minggu sudah galau. Galau karena tak ada yang bisa kulakukan, kecuali ngobrol sama tembok.
Pengen nanya sama Om Mario Teguh, "Obat galau yang bagus merk apa ya?"
Tak mengapa kau pergi. Kudoakan agar kau bahagia. Sementara biarkan aku menangis.
Tak dapat kutahan kepergianmu. Jangan pernah ada keterpaksaan dalam cinta ini.
Mimpiku menikah denganmu. Mnjadi pengantin tercantik untuk dirimu. Menemani setiap detik yang kau jalani... Itu mimpi. Benar-benar hanya mimpi...
Amat besar kasih sayang ini. Oleh sebab itu besar pula rasa sakitnya saat putus cinta darimu.
Mungkinkah kau masih merindukan diriku? Mengenang kembali masa-masa indah dulu saat kau dan aku duduk di pelaminan.
Siapa sangka ikatan ini akhirnya harus berakhir menyakitkan? Padahal dulu kita bertemu dan sama-sama jatuh cinta.
Mungkin kita kurang pandai memelihara cinta itu. Ya semua itu salah kita berdua.
Sedih hati ini. Ingin kumenangis. Betapa indahnya kenangan di antara kita.
Mengapa kau nyalakan api asmara? Kalau akhirnya kau pula yang padamkan.
Kecewa hati ini, kenapa kau campakan rasa rinduku?
Hilanglah sudah segala rasaku padamu...
Engkau yang kusayang, khianati diriku. Sia-sialah kutaburkan kasihku selama ini.
Biarpun badai datang menghantam, aku kan tegap berdiri. Kutabahkan jiwaku, demi keutuhan cinta kita berdua.
Namun bila memang kau sudah tak cinta, mesti bagaimana? Tak mungkin lagi kupertahankan keutuhan cinta.
Rindukah kau padaku: duduk berdua di tepi pantai biru.
Kau bercerita tentang masa depan indah, masa depan engkau dan aku.
Di mana janjimu dulu, bahwa kau akan membahagiakan diriku?
Di mana sumpahmu itu, bahwa setia dirimu untuk diriku?
Apakah semua ucapan itu hanya untuk menyakiti diriku?
Sayap-sayap cinta ini patah berkeping-keping. Menjadi cerita sedih dalam hidupku. Kata-kata indahmu, tak sanggup lagi menyembuhkan kecewa jiwaku.
Mengapa dulu... Kau bermanis kata. Bak pujangga merayu diriku.
Rasa cintaku pupus hapus bagaikan debu diterbangkan badai...
Benarkah kisah cintaku lebih pahit dari empedu?
Kutahu siapa engkau... Cintamu berlumuran kedustaan...
Lebih baik saja kusendiri begini. Daripada terus menerus sakit hati. Cukuplah sampai di sini.
Tak mungkin kau dapatkan apa yang kau cari. Cinta hanya bisa didapatkan saat kau mau memberikannya dengan tulus pada kekasihmu...
Sungguh pahit janjimu itu ...
Tidak aku menyesali putus cinta darimu...
Bibir siapa yang dulu berkata untuk setia selamanya? Siapa pula yang kini berdusta...
Aku hanyalah insan yang begitu lemah. Meskipun begitu, tak akan kumengemis cinta padamu.
Biarlah segalanya berakhir.
Aku akan melangkah ke depan. Menyongsong masa depan yang cerah.
Sedangkan kenangan itu hanyalah masa lalu yang telah terkubur jauh di sana.
-- Betapa banyaknya yang kutuliskan untuk kata galau cinta sedih karena patah hati. Semoga bisa menjadi pelipur lara dan duka --