Pantun Nasib

PANTUN NASIB. PANTUN NASIB BURUH. Suaranya membahana bergemuruh. Jeritan dari kehidupan nan keruh. Jangan putus asa jangan menyerah. Hidup ini bisa berubah. 

Mari tanamkan harapan. Dalam doa dan kerja. Bintang masih berkelipan. Matahari masih bercahaya. Kerja adalah ibadah. Jika niat tidak tersalah. Maka hati jangan berbelah. Berikan hanya untuk Allah. 

Moga-moga kelak nanti. Hidup cemerlang menghampiri. Pada diri dan keluarga. Maka jangan hatimu resah. Daripada gundah gulana. Pantun nasib menghibur kita. Coba baca sebentar saja. Melepas penat juga lelah.

Nanti baca juga Pantun Cinta Romantis Banget . Dijamin keren!


Suara guntur bergemuruh
Matahari bersinar terik
Begini nasib seorang buruh
Habislah hidupnya di pabrik

Tolong bawakan daku elap
Emas bercahaya sangat mengkilap
Berangkat masihlah gelap
Pulang ke rumah smua terlelap

Air tuba warnanya keruh
Hanya dilihat bertopang dagu
Apa yang ditunggu seorang buruh
Gaji bulanan untuk seminggu

Malaka kerajaan samudra pasai
Tempat pedagang yang teruji
Mengapa wajah kusut masai
Karna bingung membagi gaji

Belum titik barulah koma
Belum habis semua tinta
Gaji belumlah diterima
Angsuran bulanan sudah meminta

Gula jawa gula merah
Untuk membuat kue pala
Di tempat kerja si bos marah
Istri di rumah marah pula .... (pyusing..)

Cantik sekali gadis langsing
Wajah lembut terlihat bening
Bagaimana hati tidak rungsing
Anak merengek ibunya pening

Cari ikan dengan tajur
Tajur hilang masuk lumpur
Hendak hati ingin tidur
Istri ribut minta uang dapur

Mari menanam kucai bawang
Jangan duduk santai bersila
Pusing bagaimana menambah uang
Duduk termenung seperti gila

Badan tua sudah renta
Siapa pula hendak menyapa
hendak menangis tak ada air mata
Hendak mengadu pada siapa

Parang sakti dari baja
Si pandai dapat piala
Sudah buruh tak ada kerja
Tak ada kerja pening kepala


PANTUN NASIB BUJANG LAPUK






Hanya sambal dengan kerupuk
Ingin makan selera tiada
Begini nasib bujang lapuk
Malam dingin hati merana

Kutanam pinang rapat-rapat
Hingga petang malampun pekat
Cari gadis tak dapat-dapat
Jandapun tak ada yang terpikat

Harimau hutan mencium bau
Menangkap ikan tak kena-kena
Cari yang baru tiada yang mau
Cari yang seken cari kemana?

Hulubalang penjaga kerajaan
Bawa buah dan sayuran
Lihat orang bermesraan
Telah ludah lutut gemetaran

Panjang ekor si ikan pari
Jangan ditukar ikan buntal
Begini hidup seorang diri
Tidur malam memeluk bantal

Memang panjang ekornya pari
Tapi lezat ikan tenggiri
Memang diri tak ingin sendiri
Siapa mau jadi istri?

Siapa hendak ikan buntal
Boleh bawa satu pikul
Tidur malam peluk bantal
Kalau siang peluk dengkul



PANTUN NASIB KASIH TAK SAMPAI


Pantun Nasib berikut ini bertemakan kasih tak sampai. Tersusun dalam sebuah bunga rampai. Bagai cerita yang tersusun. Namun semuanya berbentuk pantun. 

Tulis surat dengan pena
Karena malu wajah merona
Tidur mata tiada lena
Teringat dia yang di sana

Beras tersimpan dalam peti
Jangan simpan dalam goni
Hanya dia yang di hati
Belum bersatu hingga kini

Jangan bermain di atas bara
Kalau luka obatnya tiada
Ingin hati meminang segera
Sayang uangnya belum ada

Sawah luas senanglah petani
Anak nelayan melempar sauh
Demi cinta dan kasihku ini
Rela diri merantau jauh

Dengar cerita Tulang Bawang
Sebuah nama dari kerajaan
Merantau demi mencari uang
Tuk melamar gadis pujaan

Sungguh cantik anak rusa
Karena corak pada bulu
Meski susah tiada kurasa
Karena wajahnya membayang slalu

Api kecil bisa berkobar
Meski awalnya terlihat samar
Rasa hati tidak sabar
Ingin pulang dan melamar

Belok kiri belok kanan
Awas ada tikungan
Meski jauh perjalanan
Hati riang kan bertemu pujaan

Sore hati makan rambai
Lihat bendera berkibar-kibar
Sebentar lagi akan sampai
Mengapa dada berdebar-debar

Langit biru menghampar mega
Kayu panjang dipatahkan
Tidak kusangka tidak kuduga
Gadis pujaan sudah dinikahkan

Batu kali batunya keras
Dalam kali terdapat emas
Air mata menetes deras
Lutut terkulai badanpun lemas

PANTUN NASIB NASIB JOMBLO

Pantun nasib jomblo abadi. Masihlah jomblo sedang mencari. Bukan tak mau dengan si dia. Sedang mencari yang berbudi bahasa. Pasangan bukanlah mainan. Memadu kasih dengan tujuan. Agar bahagia bukan impian. Tetapi ia menjadi kenyataan. 

Memang jomblo nasibnya mengenaskan. Banyak teman tapi kesepian. Banyak main ke rumah teman. Jika pulang barulah sadar. Sadar diri masih sendiri. Hatinya pilu rasa menggelepar. Dalam hati mencaci diri.

Terasi sama dengan belacan
Bawa sekerat dibungkus koran
Barisan jomblo hampir pingsan
Melihat temannya bermesraan

Kumpul-kumpul sedang arisan
Arisannya di Cik Galih
Mengapa jomblo terus-terusan
Mungkin banyak memilih-milih

Sarapan pagi dengan bakwan
Makan malam dengan tekwan
Orang lain asyik berduaan
Ia meratap penuh kepiluan

Benih padi sedang ditebar
Bersihkan ladang dengan parang
Rindu di hati semakin lebar
Sayang yang dirindu miliknya orang

Sekian dahulu untuk pantunnya. Semoga bisa menghibur kita semua. Jangan lupa LIKE pantun nasib

Jangan lupa dengan :Pantun Lucu Balas-Balasan Gokil Banget


 
Baca Juga

Related Posts