Siapakah yang ragukan. Cinta Ayahanda kepada ananda seorang. Engkaulah bunga yang bermekaran. Pembakar semangat dalam kehidupan. Cinta Ayah bagai bunga di musim semi. Merekah harum dan mewangi.
Puisi cinta ini kupersembahkan. Untuk semua anak-anak di dunia. Sebagai lambang cinta orang tua, kepada anaknya yang tercinta.
Maaf-maafkanlah Ayahanda. Bila belum pandai mendidik ananda. Budi luhur dan ketaatan dalam agama. Belum sempurna kuajarkan seluruhnya.
Dayang..
pak ngah memanggil dengan manja
intah baiduri sanjungan hati
permata ananda
tergolek lucu di atas dipan bambu
hidungmu mancung
matamu bulat
bersinar
tiada beban pikiran
dan dosa menghampirimu
engkau cantik menawan kalbu
dayang ibumu dimana
sehari ini ayahnda
menjagamu
tidurmu pulas
sepulas
mimpi mimpi para
bidadari khayangan
emh....
ternyata suara ibu mu
terbangun
dari rasa penatnya
menjaga dan merawatmu
dayang
kelak besar nanti
jadilah istri yang baik
jadilah ibu yang patuh
akan suamimu
ayahnda slalu mendoakan
dan tak terlupa menina bobokan
dengan lagu
tidurlah intan
tidurlah sayang
(Goresan pena.Ir.Hoerickie Mashur)