Contoh Pantun Pendidikan Yang Menentramkan >> pantunseribu



Kami sajikan contoh pantun pendidikan. Dari Tanah Melayu adat nan luhur. Agar jadi nasehat dan ingatan. Sebelum badan masuk ke kubur. Pendidikan itu utama. Untuk membangun jiwa sejahtera. Hidup tentram di alam dunia. Di akherat selamatlah moga-moga.

Dunia ini adalah ladang. Untuk akhirat yang kita jelang. Bila diri tak mendapat didikan. Apalah nanti jadinya badan? Badan kita satu-satunya. Yang menanggung suka juga duka. Mana yang menjadi pilihan. Terserah kita yang menjalankan.

Masa kecil sepuluh tahun. Masa remaja sepuluh tahun. Masa dewasa tiada lama. Setelah itu habisalah usia kita. Lalu kita memasuki. Masa hidup yang abadi. Itulah hidup sebenarnya. Maka siapkanlah diri menjemputnya.

Wahai warga pantunseribu. Mendekatlah pada kebaikan. Lenyapkan segala keburukan. Untuk ke akhirat sebagai bekalan. Jika terlena dengan dunia. Hati resah tiada guna. Di akhirat mendapat siksa. Apalah guna sisa nyawa?


Kakak duduk depan beranda,
Emak pula sedang beradu,
Tak kira di mana kamu berada,
Solat itu ada lah fardu...

Dari Serkam ke Alor Gajah,
Singgah berteduh di pondok atap,
Manis bukan terletak di wajah,
Tetapi pada iman yang mantap..

Gunung Daik bercabang tiga,
Boleh didaki perlahan-lahan,
Rezeki melimpah tidak diduga,
Kita disuruh ingatkan Tuhan...

Orang baik tak cepat mengeluh,
Kami sajikan contoh pantun pendidikan. Dari Tanah Melayu adat nan luhur. Agar jadi nasehat dan ingatan. Sebelum badan masuk ke kubur. Pendidikan itu utama. Untuk membangun jiwa sejahtera. Hidup tentram di alam dunia. Di akherat selamatlah moga-moga.
Tapi berusaha sepenuh deria,
Berjoging berdayung keluarkan peluh,
Amalkan hidup sihat dan ceria...


Mengambil air dari pancoran,
Memberi minum si anak unta,
Mengapa kita harus pacaran,
Mendekati zina menambah dosa..

Hamparan bumi luas terbentang,
 berbumbung langit bagaikan teman,
solatnya insan tidak terhalang,
tauhidkan Allah kuatkan iman

Merdu sekali si ayam pelung
Pak tua mendengar dengan girang
Dihujung malam cobalah merenung
Umur bertambah amalan kurang

Membawa lemang dalam baki
Tutupannya dari daun talas
Hindari dendam hasad dan dengki,
Rajinlah beramal jangan pemalas.

Mata berlinang karena malu
Mata menitik karena terharu
Jangan dikenang masa yang lalu,
Kuatkan iman binalah hidup baru.

Jagalah hati jaga perasaan
Banyak yang suka pasti niscaya
Jangan hanyut ke arah kebinasaan,
Kelak rugi sepanjang usia.

Dalam rimba berkicau tekukur
Hilangkah resah dan rasa sedih
Allah tambah nikmat bila bersykur,
Bila kufur azabNya sangatlah pedih

Para pandawa putra kunti
Cerita zaman yang terlewati
Uang tidak dibawa mati,
Pangkat hilang ditelan bumi..

Semangat pagi terus berkobar
Jadikan hidup bertambah seru
Menuntut ilmu haruslah sabar,
Jangan sampai salah cari guru.

Kota Bandung merah tanahnya
Banyak kembang penghias taman
Setiap ujian ada hikmahnya,
Tabahkan hati teguhkan iman...

Baju cantik berapa harga
Amat menarik merayu diri
Masa cuti bersama keluarga,
Masa kerja sibuk kan diri...

Jangan melamun jangan berangan-angan
Mari bekerja dengan Syah Bandar
Jika Al-Quran jadi pegangan,
Jilatan neraka pasti terhindar...

Kayu terbakar menjadi arang
Tinggal sedikit di pinggir kali
Walau buruk di mata orang,
Di mataku IBU cantik sekali...

Sang pangeran pergi meminang
Dibawanya pantun serta madah
Orang beriman hidupnya tenang,
Siang malam penuh ibadah...

Anak ayam bermain di atas batu
Mengorek jemuran tumbuhan jamu
Banyak berdiam dan suka membantu,
Itulah sikap orang berilmu...

Malam hari banyak kunang-kunang
Anak-anak menjadi senang
Rindu ibu airmata berlinang,
Bawa sembahyang hati pun tenang..

Pergi ke hutan mencari pohon medang
Rupanya dapat pohon nangka
Kalau mahu punya teman segudang,
Jangan suka berburuk sangka..

Suara azan telah menggema
Sejuk di hati tentu terasa
Buat apa hidup lama-lama
Kalau tak mahu solat dan puasa

Banyak pikiran yang berkelindan
Menanti jawaban dari juragan
Memang susah nak kuruskan badan
Usaha bersungguh jangan segan-segan..

Besar nian pohon meranti
Di bawahnya si kancil bertemu
Doa kami tak pernah berhenti,
Mohon Rahmat dan petunjukMu..

Siapa manusia yang mengaku sakti
Sakti itu bila tak tertandingi
Hidup mesti saling menghormati,
Agar diri senantiasa disenangi...

Arang hitam menjadi bara
Dipegang tentu panas rasanya
Jagalah lidah sewaktu berbicara,
Agar di akhirat tidak disiksa

Jalan-jalan ke Sungai Selapan
Pulangnya membawa rambutan
Dalam kubur bawa amalan,
Harta yg tinggal jadi rebutan....

Iman di dalam mesti dibina
Agar subur tumbuh kembangnya
Solat yg lima akan sempurna,
Bila disertai sunnah rawatibnya.

Amal jangan dicampur dengan riya
Hilanglah kelak dalam timbangan
Hanya usaha milik manusia,
Takdir Allah yang menentukan...

Bangun rumah yang besar megah
Untuk yang miskin dan melarat
Orang tua jangan disanggah,
Agar selamat dunia akhirat...

Istana raja alangkah indahnya
Hanya terjangkau oleh angan-angan
Walau apa pun bentuk kasihnya,
Kasih keduanya tiada tandingan...

Membantu jangan sungkan-sungkan
Beramal sekuat jiwa dan raga
Kupenuhi dada dengan Al Quran,
Walaupun jauh berpisah keluarga..

Pedagang asyik menghitung laba
Laba dipakai membeli soda
Semakin tinggi kita dicoba,
Semakin kuat iman di dada..

Bukan kaisar bukannya raja
Semua dipandang dengan rata
Manusia semua sama saja,
Hanya amalan membedakan kita.

Ada yang menangis ada yg tertawa
Tipisnya hampir tiada beda
Untuk saudara ku se iman se taqwa,
Mari berdoa mereka yang dah tiada..

Insaf bila lalukan khilaf
Itulah jalan lurus serta lempang
Buanglah dendam jadilah pemaaf,
Barulah dada menjadi lapang...

Jangan hati menjadi kesat
Bacalah selalu kitab tuntunan
Usahlah selalu kita tersesat
Al-Quran dan Hadits jadikan panduan

Langit membentang penuh awan
Tukang sais terus berlari
Hati-hati memilih kawan,
Kawan menangis sukar dicari..

Anak kembar membuat rakit
Bila siang mengambil rehat
Bersabarlah saat diuji sakit,
Bersyukur nikmat saatnya sehat..

Alangkah indahnya burung gelatik
Bermain-main di tengah huma
Jangan hanya memilih yg cantik,
Akhlak dan Agama lebih utama..

Perang badar amatlah sengit
Bertempur dua golongan manusia
Walau ilmu tinggi melangit,
Jikalau sombong apalah guna...

Jumlah mata ada dua
Untuk memandang air di paya
Marilah kita hormati orang tua,
Walaupun mereka dimamah usia..

Ikan seluang ikan sepat
Masuk ke belanga dengan babat
Masa berlalu terlalu cepat,
Ya Allah kepadaMu aku bertaubat...

Pohon jeruk tinggalnya ulat
Jatuh ke badan si domba kurban
Janganlah kita tinggalkan solat,
Kerana solat itu satu kewajipan..


Tahu putih buat pepesan
Membukanya dengan disayat
Nabi kita telah berpesan,
Sampaikan dariku walau satu ayat..

Tenang jiwa juga raga
Bila penuh dengan iman
Rezeki melimpah tidak diduga,
Kita disuruh mengingat Tuhan...

Anak ikan udang galah
Lezat nian untuk bersantap
Manis bukan terletak di wajah,
Tetapi pada iman yang mantap...

Gadis manis naik pedati
Tak terlihat tanda lelah
Ikhlaskan diri sucikan hati
Pasti terpancar kesucian di wajah

Berbuat maksiat pastilah malu
Tanda ada iman di dadamu
Usah dikenang dosa yang lalu,
Jika bertaubat bersihlah dirimu..

Bergerak awan di langit tinggi
Sungguh indah dipandang mata
Walaupun berkawan sampai ke mati,
Mahukah janji sampai ke syurga..?

Dari laut membawa pari
Masak sebentar dengan teri
Indah berseri dipagi hari,
Kerana nikmatNya yg tidak terperi..

Basah bumi hujan menimpa
Mengalir air kemuara
Indah kata dalam bahasa,
Hati terluka kerna kata kata

Gadis remaja adalah dayang
Pikiran dewasa jiwanya matang
Jika kita tidak sembahyang,
Hidup gelisah risau pun datang...

Si kancil berlomba dengan kura-kura
Kancil melompati batu bata
Jagalah lidah sebelum berbicara,
Hati terluka karna kata kata..

Ke pulau Jawa lewat selat sunda
Ke Belitung mampir sebentar
Enaknya hidup rukun bersaudara
Jauhkan diri dari bertengkar

Pagi hari datanglah koran
Teman sarapan orang kota
Cantik bukanlah ukuran
Jangan tertipu pandangan mata.

Alam semesta penuh hikmat
Penuh petunjuk serta arahan
Kalau hidup ingin selamat,
Taatlah selalu perintah Tuhan.

Sampan kecil menuju bahtera
Ikut pula belalang lalat
Rukun harmoni hidup sejahtera,
Itulah tanda negara berdaulat

Menunggu waktu di tikar sembahyang ...
Lepas Azan berdoa lah kita ...
Ya Allah Tuhan maha kasih dan penyayang ...
Lindungilah kami fitnahnya dunia ...

Kerja keras keluarkan peluh
Bekerja tiada pernah jemu
Mohon keberkatan dariMu Allah,
Jauhilah kami dari siksaMu...

Lauknya rendang dengan kari
Makan bersama alangkah nikmatnya
Semasa hidup ilmu dicari,
Ditelan masa rugilah manusia...

Naik sampan memancing tuna
Perut lapar bekalpun dibuka
Allah telah mencipta manusia sempurna ...
Kenapa ada masih yang mendurhaka ...

Gunung Salak tumbuhnya kina
Mendakinya bisa terluka
Alim ulama’ jangan dihina,
Islamnya kita dari mereka...

Jagalah mulut jagalah mata
Jangan berbuat yang sia-sia
Setajam mana pun senjata kita ...
Tiada lawannya Lidah manusia ..

Pak penghulu membuka acara
Banyak yang dengar karena suka
Fikir dahulu sebelum berbicara,
Takut nanti ada yang terluka

Paya-paya rawa-rawa
Biawak ikan alangkah banyaknya
Jangan bangga bermaksiat ria ketawa,
Nanti menangis bila azab siksaNya...

Musuh utama adalah Syaitan ...
Ia ada bermacam-macam rupa ...
Jangan takut kalau berhadapan...
Lima kali sehari menguatkan kita .

Berkicau burung di atas dahan
Berkicaunya tiada henti
Taatlah selalu perintah Tuhan,
Jadilah insan hamba Allah sejati.

Burung nuri makan di sangkar
Bila pagi berjaga-jaga
Adik-beradik kalau bertengkar,
Takut tak dapat mencium bau syurga...

Musuh insan itulah setan
Godaannya dimanapun merata
Jangan takut dengan hasutan,
Solat lima waktu kekuatan kita.

Sungguh merah buah delima
Simpan sedikit di dalam peti
Nilai iman yang paling utama,
Itulah sabar dan murah hati..

Sungguh ramai di hari raya
Banyak canda banyak tawa
Dihujung waktu sudah usia,
hanya pada mu ya allah aku meminta,

Buah belimbing terbelah pisau
Walau dibelah tak ada getahnya
Jika hati rungsing dan risau,
Banyakkan zikrullah hilanglah ia...

Maha Tinggi Dialah Ar-Rafi’
Tauhidkan jangan menduakan
Marilah bersama kita mengisafi,
Amal jariah harus digandakan.


Dari Jawa Barat ke Negeri Arab,
Belayar terus tanpa berhenti,
Do'a dan hajatmu pasti terjawab,
Di dunia atau di sana nanti...

Mawar bunganya punya duri
Tertusuk tangan tiada terasa
Niat hati menyucikan diri,
Dari segala salah dan dosa..

Bunga disiram agar tak mati
Cintai sembari dihayati
Tahanlah sabar jagalah hati,
InsyaAllah hidup kita diberkati..
::

Contoh pantun pendidikan. Telahpun kami persembahkan. Moga-moga menjadi ingatan. Dalam menjalin persahabatan.

Semoga teman menjadi ingat. Bahwa hidup itu untuk akhirat. Dunia akan alami kiamat. Rugilah mereka yang tidak selamat. Kepada Tuhan kita mintakan. Agar hati mendapat arahan. Semua ibadah kita jalankan. Hidup penuh rahmat dan ampunan. 

Form KIRIM PANTUN/PUSISI

DMCA.com Protection Status
Baca Juga

Related Posts