Pantun Cinta di Bujang Riau
Cinta itu indah. Cinta itu bahagia. Tak pernah orang jatuh cinta kecuali ia menjadi pujangga. Cinta itu membuatnya serba indah: pikiran, perasaan, dan jua bahasa.Pantun cinta ini adalah curahan si bujang Riau. Hatinya resah hatinya galau. Agar gundah gulana dapat terhalau. Berpantun ia sambil berkopi di bangku lepau.
Bujang ini memang tampan. Sungguh kukatakan tanpa bimbang. Namun sayang sungguh sayang. Setiap pujaan hatinya diambil orang.
Maka ia tenggelamkan diri. Dalam kerja setiap hari. Dari pagi hingga petang. Tiada lelah, menyerah pantang.
Itulah dia si bujang Riau. Pantun cintanya gambaran jiwa risau. Tapi jenaka ia lantunkan. Dalam pantunnya yang ia berikan.
Pantun cinta si Bujang Riau. Budak Melayu tanah Sumatra. Meskipun hatinya galau. Dia pandai membuat tertawa.
Semua pantun ia syairkan. Untuk si molek gadis pujaan.
Pantun Cinta si Bujang Riau |
Pantun Cinta si Bujang Riau
Daun selasih rasanya manis
Harum sungguh bunga melati
Putus kasih jangan menangis
patah tumbuh hilang berganti
Burung jalak terbang melayang
Terbang hinggap membuat sarang
Tidur tak lelap makan tak kenyang
Teringat wajah adek seorang.
Terbang rendah burung kutilang
turun hingga di tepi kali
Lepas sudah jangan dikenang
yang pergi tak kan kembali
Dari Cempe ke Keranden
Naik feri mudik ke hulu
sejak jumpe awak kemaren
saya jadi teringat selalu
Kapal berlabuh di laut senayang
Siang malam di ayun gelombang
Kalau sudah terlanjur sayang
muke manyun pun indah dipandang
Pergi merumput ke bukit Ceneng
Hendak bertanam pohon lade
Berdenyut-denyut kepala peneng
karne duit lah tak ade
Orang Padang pergi ke sawah
jalan di tepi berkain batik
Digoda orang jangan marah
Salah sendiri punye wajah cantik
Naik kundur ke pariaman
Naik pedati di waktu malam
Bangun tidur kesiangan
habis rezeki dipatok ayam
Dari Benan ke Suak Buaye
Beli ikan di kampung Pahang
Kate orang orang wajah saye
Mirip dengan Choky Sitohang
Harga susu selalu menonjol
Orang jual di pelabuhan
Malam minggu aku ga nongol
Engkau mencari selingkuhan
Harum bau simangga masak.
Jatuh hanyut dibawa gelombang.
Kalau rindu dengan awak.
cume foto yang dapat dipandang.
Hikayat lama indah dibaca
Rangkai tulisan puisi gurindam
Kalaulah cinta sudah tak punya
Ibarat masakan tanpa bergaram
Gadis muda cantik jelita
Sudah dilamar petinggi negeri
Kalau cinta sudah tak punya
Ibarat layar patah kemudi
Pergi ke kota jalan seberang
hendak kerumah naik sepeda
Pemanis kata selamat datang
Awal Bismillah pembuka bicaraBurung kenari didalam hutan
Terbanglah tinggi sampai keawan
Terimakasih aku ucapkan
Telah konfirmasi pertemanan
Pergi kekota naik kereta
Naik kereta dari stasiun
Pikiran susah banyak masalah
Menghibur diri kita berpantun
Coba-coba menanam mumbang
Moga-moga tumbuh kelapa
Coba-coba bertanam sayang
Moga-moga menjadi cinta
Ada udang di atas batu
ada batu dalam perahu
jangan engkau jauh dariku
aku akan selalu sayang padamu
Burung elang makan nya nasi
Burung kutilang suara ny merdu
Duhai sayang pujaan hati
Abang kangen dan sangat rindu
tebarkan jala dilaut lepas
menjala ikan d tengah hari
relakan saja kasih dilepas
kalau lah jodoh datang sendiridayung lah sampan menuju pulau
baru kembali di senja hari
hati yg sdieh bwa brgrau
terobat luka di dalam hati