Sajak
Aku hanyalah sepotong jasad
yg tidak berarti apa-apa
lapuk dimakan usia
rapuh tidak bermaya
seonggok tulang belulang
tidak kuat pondasinya
tuk menyanggah
berat tubuhku
laksana sebuah bangkai
antara kebaikan dan keburukan
hidup karena adanya
ruh dan nyawa
diantara nafas
segumpal daging
sebagai panutan
segempal jantung
yg senatiasa berzikir
dan memompa
dalam puasanya
ku dizahirkan
sebagai insan
yg terpilih atau terabaikan
(Goresan pena : Ir.Hoerickie Mashur)
Aku hanyalah sepotong jasad
yg tidak berarti apa-apa
lapuk dimakan usia
rapuh tidak bermaya
seonggok tulang belulang
tidak kuat pondasinya
tuk menyanggah
berat tubuhku
laksana sebuah bangkai
antara kebaikan dan keburukan
hidup karena adanya
ruh dan nyawa
diantara nafas
segumpal daging
sebagai panutan
segempal jantung
yg senatiasa berzikir
dan memompa
dalam puasanya
ku dizahirkan
sebagai insan
yg terpilih atau terabaikan
(Goresan pena : Ir.Hoerickie Mashur)